KalbarOke.com — Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, melakukan kunjungan kerja ke Krakatau Steel (KS) di Cilegon, Banten, guna mendorong kolaborasi strategis antara industri baja nasional dan program pembangunan 3 juta rumah rakyat per tahun.
Dalam kunjungannya, Fahri menegaskan bahwa Krakatau Steel bukan hanya pabrik baja, tetapi tulang punggung dari swasembada papan nasional.
“Jantung industri dan perekonomian bangsa ini sangat bergantung pada industri dasar seperti Krakatau Steel. Ini adalah fondasi dari seluruh ekosistem pembangunan rumah rakyat,” tegas Fahri Hamzah, Jumat 1 Agustus 2025.
Krakatau Steel dan Peran Strategis dalam 3 Skema Besar Perumahan Rakyat
Wamen Fahri memaparkan bahwa pemerintah telah merancang tiga skema besar pembangunan perumahan nasional, yang seluruhnya membuka peluang bagi keterlibatan Krakatau Steel.
- Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
Setiap tahun, pemerintah akan merenovasi 2 juta rumah dengan alokasi anggaran Rp43,6 triliun. Dari jumlah itu, Rp17,5 juta per unit disalurkan untuk pembelian bahan bangunan langsung oleh masyarakat.
“KS bisa jadi pusat distribusi. Masyarakat bisa datang, pilih sanitasi layak, kerangka baja ringan, hingga dinding tahan gempa. Rumah sehat dimulai dari bahan yang tepat,” ujar Fahri.
- Pengembangan Kawasan Pesisir dan Desa
Skema kedua menyasar kawasan pesisir dan desa dengan alokasi Rp20–22 miliar per kawasan. Fokusnya: infrastruktur dasar, sanitasi, dan rumah panggung berbasis kearifan lokal.
“Rumah pesisir bukan beton, tapi rumah panggung. KS bisa buat model rumah baja yang terinspirasi dari arsitektur Bugis—tahan iklim, aman, dan berkelanjutan,” ujarnya.
- Hunian Vertikal di Perkotaan
Pembangunan vertikal bertujuan mereduksi kawasan kumuh. KS berpotensi besar jika mampu menyediakan sistem sanitasi modern dan teknologi water treatment yang terjangkau.
“Kalau Krakatau Steel bisa hasilkan teknologi water treatment murah dan berkualitas, maka sanitasi nasional pun ikut terselamatkan,” kata Fahri.
Showcase Nasional: KS Diminta Jadi Pusat Edukasi Rumah Rakyat
Fahri mendorong Krakatau Steel membangun showcase besar sebagai pusat percontohan rumah rakyat berbasis teknologi baja dan sanitasi sehat.
“Ini waktunya KS jadi tempat belajar nasional. Swasembada papan adalah mandat sejarah, dan KS berada di garis depan,” tegasnya.
KS Siap Jawab Tantangan: Rumah Apung, Rumah Cor, Hingga Laser Cutting
Direktur Komersial KS, Hernowo, menyatakan kesiapan perusahaan mendukung penuh agenda pemerintah. Ia memaparkan bahwa Krakatau Steel telah mengembangkan berbagai model hunian berbasis baja ringan, termasuk rumah apung di Morangke dan hunian empat lantai di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Ini bukan wacana. Sudah kami aplikasikan. Kami juga kembangkan rumah cetak cor satu hari selesai dan teknologi laser cutting untuk presisi tinggi,” ujar Hernowo.
Meskipun biaya produksi saat ini masih tinggi, Hernowo optimistis bahwa dengan skala produksi besar dan kemajuan teknologi, efisiensi akan tercapai.
Sinergi Multi-Sektor Menuju Swasembada Papan
Fahri juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor. Ia menyebut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengalokasikan Rp22 triliun untuk pembangunan 1.000 kawasan pesisir—potensi pasar besar untuk rumah tangguh berbasis baja dari Krakatau Steel.
Dengan dukungan kuat dari pemerintah, dan komitmen Krakatau Steel, cita-cita swasembada papan nasional bukan lagi impian, melainkan langkah konkret menuju masa depan Indonesia yang lebih kuat dan berkelanjutan. (*/)
Artikel ini telah dibaca 24 kali