Pontianak – Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) gelar diskusi publik mengusung tema Seberapa Bersih Data Pemilih pada Pemilu 2019, di Cafe Gleam Pontianak, Selasa (13/11) Sore. Diskusi ini menghadirkan Ketua KPU Provinsi Kalbar, Ramdan dan Komisioner Bawaslu Kalbar, Ruhermansyah sebagai pembicara.
Ketua Presidium JaDI Kalbar, Umi Rifdyawati mengatakan jika pihaknya ingin menfasilitasi penyelenggara pemilu agar dapat menyampaikan ke masyarakat tentang proses yang dilakukan serta permasalahan yang dihadapi menyambut pemilu serentak 2019. Sebab pihaknya konsen terkait data pemilih yang bisa saja ditemukan data ganda dan anomali dalam DPT. Selain dapat mencederai proses demokrasi, hal itu juga menyangkut hak masyarakat.

“Kami ingin agar penyelengara pemilu transparan terhadap tahapan yang mereka laksanakan. Karena itu menjadi hak publik untuk mengetahui progres dari tahapan yang dilaksanakan pihak penyelengara maupun pengawas. Jadi memang kami ingin memfasilitasi itu,” ujar Mantan Ketua KPU Kalbar Periode 2013 – 2018 tersebut.
Sementara itu, Ketua KPU Kalbar, Ramdan menyatakan saat ini pihaknya sedang dalam tahap penyempurnaan daftar pemilih yang ada. Dirinya tidak memungkiri adanya temuan data pemilih ganda maupun anomali oleh pihak KPU sendiri. Karena itu, dia mengatakan masih banyak data yang perlu diverifikasi sebelum di masukan dalam DPT pemilu.
“Memang ini masih menjadi fokus yang sedang kami hadapi yakni memastikan secara valid data pemilih yang ada. Namun tentu butuh waktu bagi kami untuk menyelesaikan masalah data pemilih ini. Masih perlu diverifikasi lebih lanjut,” ungkapnya. (Ar)
Artikel ini telah dibaca 1449 kali