Sintang – Bupati Sintang Jarot Winarno memastikan saat ini kondisi ketahanan pangan Kabupaten Sintang aman dan berlimpah. Meski demikian, sayangnya sebagian besar pangan masih didatangkan dari luar Kabupaten Sintang. Sehingga pemenuhan kebutuhan pangan di Sintang masih bergantung dengan daerah lain.
“Jadi kalau sekarang ini ketahanan pangan kita aman, kita ini berlimpah bahan makanan, tetapi dari luar,” ujarnya saat diwawancara usai menghadiri acara syukuran gedung pertemuan baru Dinas Ketahanan Pangan Dan Perikanan Kabupaten Sintang, Senin (28/1) Siang.
Menurut Jarot, ketahanan pangan memiliki tiga indikator. Pertama mengenai keterjangkauan pangan, kedua ketersediaan pangan dan terakhir adalah kualitas pangan yang ada.
“Jadi dengan meningkatnya garis kemiskinan di Sintang, angka garis kemiskinan Rp 551 Ribu perkapita pertahun menunjukkan harga barang-barang kebutuhan pangan masih mahal di Sintang,” sesalnya.
Sehingga, lanjut Jarot, konsep Affordability (keterjangkauan) mesti terpenuhi. Karena sejumlah harga barang di Sintang masih terbilang mahal. “Kedua Availability (ketersediaan), luasan padi sawah kita hanya 7700 hektar, dengan produktivitas yang rendah, dengan frekuensi tanam cuma satu kali setiap tahun. Sehingga kurang produksi pangan,” jelasnya.
Dengan keunggulan luas lahan yang dimiliki Sintang, Jarot Winarno menekankan kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sintang bahwa seharusnya Kabupaten Sintang bisa swasembada pangan.
“Wajarnya keunggulan komparasi kita adalah tanah kita yang luas, harusnya kita bisa swasembada pangan. Itu yang mesti teman-teman pikirin,” pesannya. (Zz)
Artikel ini telah dibaca 1807 kali