KalbarOke.Com – Kabar gembira datang dari sektor pertanian Kabupaten Landak! Pada Juni 2025, daerah ini tak hanya memenuhi, tetapi berhasil melampaui target Luas Tambah Tanam (LTT) padi nasional dengan angka yang fantastis. Petani di Landak sukses menanam padi di lahan seluas 11.053 hektare, angka ini 138,3 persen lebih tinggi dari target pusat yang hanya 7.992 hektare. Sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol!
Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas capaian gemilang ini. Menurutnya, keberhasilan ini adalah buah dari kerja keras dan kolaborasi seluruh elemen pertanian di Kabupaten Landak.
“Puji syukur untuk bidang pertanian, khususnya padi. Pada bulan Juni ini, Luas Tambah Tanam kita melebihi target pusat yaitu 138,3 persen atau seluas 11.053 hektare. Ini berarti ada selisih 3.461,1 hektare dari target semula,” ungkap Bupati Karolin di Ngabang, Sabtu (5/7/2025).
Capaian ini bukan yang pertama bagi Landak. Pada bulan Mei 2025, Kabupaten Landak juga mencatatkan LTT padi yang sangat impresif, mencapai 12.201 hektare, atau 278,82 persen dari target pusat yang kala itu hanya 4.377 hektare. Ini menunjukkan konsistensi dan dedikasi luar biasa dari para petani.
Bupati Karolin menambahkan bahwa Kabupaten Landak memiliki potensi lahan baku sawah yang luas, mencapai 27.218 hektare. Lahan ini terdiri dari 10.946,1 hektare sawah reguler dan 107 hektare lahan hasil Optimalisasi Lahan (Opla). Potensi besar ini menjadi modal penting untuk terus meningkatkan produksi pangan.
“Ini merupakan hasil kerja bersama kita dalam meningkatkan produksi padi. Kami akan terus mendorong petani mengejar target-target berikutnya, termasuk target LTT pada bulan Juli ini yang ditetapkan pemerintah pusat sebesar 4.786 hektare,” tambah Karolin, optimistis.
Tak hanya padi, Kabupaten Landak juga menunjukkan performa positif dalam produksi jagung. Pada Juni lalu, LTT jagung mencapai 908,1 hektare, jauh melampaui target pusat sebesar 352 hektare.
Capaian-capaian ini menegaskan komitmen kuat Kabupaten Landak dalam mewujudkan swasembada pangan. Peran aktif para petani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang tak henti mendampingi dan memotivasi petani di lapangan menjadi kunci utama keberhasilan ini. Landak membuktikan bahwa dengan sinergi dan kerja keras, ketahanan pangan daerah bukan lagi sekadar impian, melainkan kenyataan yang bisa diraih. (Dri/01)
Artikel ini telah dibaca 70 kali