KalbarOke.Com – Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Aloysius, menyambut baik pengamanan yang dilakukan TNI dan Polri saat demonstrasi berlangsung. Ia menegaskan, aspirasi harus disampaikan secara tertib.
Menurutnya, ada elemen di luar mahasiswa yang berupaya memicu kericuhan. Aloysius juga menjelaskan perbedaan tuntutan yang disuarakan di Kalbar dengan isu nasional.
“Tuntutan yang disuarakan di Kalbar, seperti isu PETI, pajak, dan perampasan aset, berbeda dengan isu yang ada di pusat,” kata Aloy saat mengikuti rapat koordinasi dan doa bersama di Balai Petitih, Kantor Gubernur, Senin (1/9/2025).
Ia juga membantah isu kenaikan tunjangan bagi anggota DPRD provinsi, meluruskan bahwa isu tersebut terkait kenaikan tunjangan Anggota DPR RI di Senayan.
Aloysius memaparkan beberapa tuntutan utama yang telah disampaikan oleh mahasiswa, termasuk:
• Pencabutan tunjangan bagi anggota DPR RI.
• Percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset.
• Peningkatan kesejahteraan guru dan dosen.
• Penanganan tegas terhadap praktik PETI di Kalimantan Barat.
• Penghentian tindakan represif aparat kepolisian terhadap demonstran.
Pada hari yang sama, Aloysius juga menemui mahasiswa untuk mendengarkan langsung tuntutan mereka.
Sementara itu, berbagai organisasi yang hadir dalam rapat juga menyuarakan perlunya refleksi terhadap akar permasalahan yang memicu ketegangan akhir-akhir ini. (adp/01)
Artikel ini telah dibaca 18 kali