KalbarOke.com – Harapan untuk mengenyam pendidikan tinggi kini semakin nyata bagi generasi muda Papua. Melalui program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) terus memperluas akses pendidikan hingga ke pelosok-pelosok Nusantara, termasuk wilayah terjauh di Papua.
Bukan sekadar program bantuan biaya pendidikan, KIP-Kuliah menjadi jembatan impian bagi ratusan anak Papua yang selama ini menghadapi tantangan geografis, ekonomi, dan sosial. Program ini bukan hanya menghapus hambatan finansial, tetapi juga membuka peluang masa depan yang lebih cerah.
Salah satu kisah datang dari Teis Tibul, mahasiswa Universitas Cenderawasih. Dengan mata berbinar, ia berbagi mimpinya ingin kembali ke kampung halaman dan menjadi guru. “Saya ingin mengajar di kampung saya, karena selama ini guru harus didatangkan dari kota, akses ke sana masih sulit,” ujarnya, Senin 30 Juni 2025.
Kabar diterimanya sebagai penerima KIP-Kuliah pun sampai ke keluarga Teis Tibul melalui radio satelit desa—satu-satunya saluran komunikasi yang hanya aktif seminggu sekali.
Cerita inspiratif lainnya datang dari Niko Tibul, anak yatim piatu dari wilayah pegunungan Papua. Ia sempat pesimis bisa kuliah, namun takdir berubah sejak ia mendapatkan manfaat KIP-Kuliah. Kini, ia telah menyelesaikan pendidikan tinggi dan siap memberikan kontribusi nyata untuk daerahnya.
Tak kalah menginspirasi, Trestania Kambu, perempuan muda asal Papua, mengusung semangat kewirausahaan. Anak dari penjual roti rumahan ini bercita-cita membangun bisnis lokal yang memberdayakan masyarakat pesisir Papua. “Saya ingin menjadi wirausahawan yang bisa memajukan ekonomi daerah dan membuka lapangan kerja,” ujarnya penuh semangat.
Cerita-cerita ini membuktikan program KIP-Kuliah bukan sekadar mencetak lulusan, tapi juga mendorong lahirnya agen perubahan yang membawa dampak nyata bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi Diktisaintek Berdampak, yang menempatkan kontribusi sosial lulusan sebagai indikator utama keberhasilan pendidikan tinggi.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menegaskan KIP-Kuliah adalah bentuk nyata komitmen negara agar tidak ada anak bangsa yang gagal kuliah hanya karena kondisi ekonomi. “Kami terus memperkuat kolaborasi dengan PTN dan PTS agar bantuan ini tepat sasaran dan menjangkau lebih luas,” ujarnya.
Dampak positif program ini juga diakui oleh Rektor Universitas Cenderawasih, Oscar Oswald O. Wambrauw, yang menyampaikan apresiasinya. “Kuota KIP-Kuliah untuk Universitas Cenderawasih terus bertambah seiring meningkatnya akreditasi program studi. Ini sangat membantu mahasiswa kami,” ungkapnya.
Dengan semangat dan komitmen yang terus menyala, KIP-Kuliah tidak hanya menyentuh kehidupan individu, tapi juga menggerakkan perubahan besar bagi Papua dan Indonesia. (deL/R**)
Artikel ini telah dibaca 149 kali