PONTIANAK, KB1 – Ketua Institut Indonesia Muda, Muda Mahendrawan mengatakan setiap Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang digelar mahasiswa di desa-desa harus diberi pembekalan tata kelola desa agar pegawai desa dan masyarakat menjadi mampu membangun desanya.
“Perguruan Tinggi tentu merasa tertantang dan bertanggung jawab secara moril dan intelektual dengan kondisi ini,” katanya.
Menurut dia, selain memproduksi sarjana, Perguruan Tinggi mesti mampu menghasilkan lulusan yang sudah siap memiliki kompetensi cukup melakukan pendampingan di desa-desa ke depan. Dengan keterampilan dan fokus pemahaman tata kelola desa, karena ini telah menjadi tuntutan di era otonomi desa.
“Sudah mendesak dibutuhkan terbentuknya Pusat Kajian dan Studi Pedesaan di tiap perguruan tinggi negeri maupun swasta. Agar menjadi arah dan pemahaman fokus yang akan membekali para mahasiswanya ketika menjadi sarjana kelak,” katanya.
Muda menambahkan, peran perguruan tinggi sangat signifikan dibutuhkan dalam implementasi UU Desa. Karena telah ditegaskan dalam UU maupun PP, banyak agenda pembaruan desa baik dalam penataan desa maupun dalam tata kelola pemerintahan desa menyangkut perencanaan, pelaksanaan pembangunan, penatausahaan, pengawasan dan pertanggungjawaban dari berbagai kebijakan yang mutlak dibutuhkan kajian-kajian akademis sebagai persyaratannya agar tepat sasaran sesuai kebutuhan dan kondisi faktual.
“Untuk bisa besinergi maka saat KKN mahasiwa ke desa perlu mensosialisasikan dan memberi pemahaman kepada masyarakat tentang tata kelola desa,” jelasnya. (Sai/02)
Artikel ini telah dibaca 1517 kali