Metode Tanam Padi Konvensional Masih Dominan

Satu diantara petani yang masih menggunakan metode tanam padi cara konvensional di Kabupaten Kubu Raya. Foto : Anwar

PONTIANAK, KB1 – Teknologi Hazton terbukti mampu meningkatkan produktivitas padi dua hingga tiga kali lipat dari cara biasa. Namun sayang, metode tanam padi secara konvensional masih dominan diterapkan petani di Kalimantan Barat.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Heronimus Hero, SP, Msi, mengatakan untuk penerapan teknologi Hazton ke petani, sebenarnya justru Kalbar yang munculnya teknologi ini mungkin masih kalah dari sejumlah daerah lain di Indonesia.

“Karena daerah lain sudah banyak yang mengembangkannya, seperti di Jawa, Sumatera Utara, Nias dan Sulawesi sudah menerapkan teknologi ini,” ujarnya.

Menurut dia, banyak faktor yang menyebabkan penerapan Hazton masih terbilang lamban di Kalbar. Karena itu, pengembangan teknologi Hazton juga dilakukan di demplot milik Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar yang akan menjadi bukti nyata unggulnya cara tanam padi ini. Begitu pula sejumlah pengalaman petani yang sudah menerapkan Hazton dan memperoleh hasil berton-ton.

“Mungkin karena teknologi ini dianggap sederhana banyak petani atau pengusaha tani agak ragu, tapi setelah ada bukti-bukti otentik seperti ini (di demplot, red) maka  sudah tidak terbantahkan. Saat ini, Hazton berangsur semakin berkembang seperti di daerah Kakap, di Kabupaten Kayong Utara, Desa Peniraman dan di Kabupaten Sambas yang bahkan mampu panen tiga kali setahun,” jelas Hero. (deL/02)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1598 kali