Sejumlah pedagang jagung manis di pinggiran jalan, kawasan Pasar Flamboyan Pontianak, mengaku optimis, dagangannya bakalan laris, meski pergantian tahun baru tak semeriah dulu.
Semarak perayaan malam pergantian tahun yang identik dengan kegiatan pesta kembang api, terompet, hingga bakar-bakar, dipastikan tak bakal semeriah seperti tahun – tahun sebelumnya. Sebab sudah beberapa tahun terakhir, pemerintah melarang adanya kegiatan masyarakat, di malam pergantian tahun, untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19.
Kondisi ini berpengaruh terhadap pedagang musiman yang meraup untung pada momen itu, seperti pedagang jagung manis. Harga jagung manis yang dijual bervariasi tergantung ukuran, ada yang harganya empat ribu per buah hingga lima ribu rupiah per tiga buah.
Namun beberapa pedagang jagung manis di pinggiran jalan kawasan Pasar Flamboyan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, tetap mengaku optimis dagangannya bakalan laris walaupun sedikit. Meski sejak beberapa hari telah mengampar dagangannya masih terasa sepi pembeli.
Para pedagang ini merupakan pedagang jagung yang sehari – harinya berjualan di Pasar Flamboyan. Mereka memanfaatkan momentum malam pergantian tahun, untuk menambah penghasilan dengan mengampar dagangannya di pinggiran jalan di kawasan pasar tradisional terbesar di Kalimantan Barat tersebut. (LID)
Artikel ini telah dibaca 1344 kali