Pontianak – Komisioner Bawaslu Kalbar Bidang Kordiv Pengawasan dan Sosialisasi, Faisal Riza, ST, MH mengatakan kajian Bawaslu RI memposisikan Kalbar pada 18 Provinsi paling rawan jelang Pemilu 2019 nanti. Angka tersebut menempatkan Kalbar pada kategori tingkat kerawanan sedang, terjadinya pelanggaran saat Pileg dan Pilpres.
“Kalbar masuk dalam kategori rawan sedang, berdasarkan pemetaan yang dilakukan Bawaslu RI sendiri menempatkan Kalbar diposisi 18 provinsi rawan. Nah, salah satu aspek yang kita ukur adalah data pemilih yang tidak sesuai,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (30/10).
Sedangkan faktor yang menjadi titik rawan jalannya pesta demokrasi di Kalbar sendiri, salah satunya mengenai jumlah data pemilih yang tidak sesuai. Bawaslu mengklaim, telah menemukan ketidak sesuaian data pemilih yang terjadi di seluruh daerah di Kalbar.
Selain itu, Faisal Riza menilai, jika tingkat rawan pemilu cenderung pada Pilpres yang lebih berpotensi terjadinya pelanggaran. “Dalam kajian kami sementara, yang cukup rawan adalah aspek konflik horizontal antara sesama pendukung . Ini menurut saya yang terjadi di Pilpres,” ucapnya.
Bawaslu Kalbar berharap, pelaksanaan pemilu dapat berlangsung tanpa adanya fitnah dan aksi anarki yang dapat memicu terjadinya gesekan. “Ini terus kita upayakan pencegahan dan konsolidasi bersama dengan berbagai stakeholder agar kerawanan terhadap ini bisa menurun,” pungkasnya. (AR)
Artikel ini telah dibaca 1481 kali