Indeks

PKK Tingkatkan Kapasitas

PONTIANAK,KB1-Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat bersama Tim Penggerak PKK provinsi meningkatkan kapasitas kader-kader untuk pencapaian program Bina Keluarga Balita (BKB).
Menurut Ketua Tim Penggerak PKK Kalbar, Ny. Frederika Cornelis, S.Pd, peningkatan kapasitas dan keterampilan ini untuk para pengurus Kelompok Kerja (Pokja) I, II dan IV, serta para pengelola dan kader dalam penyelenggaraan Bina Keluarga Balita (BKB) Holistik Integratif.
“Karena kualitas sumber daya manusia dicerminkan oleh derajat kesehatan, tingkat intelegensia, kematangan emosional dan spiritual yang ditentukan oleh kualitas anak sejak janin dalam kandungan sampai dengan usia enam tahun,” katanya ketika pertemuan peningkatan kapasitas BKB bagi SKPD KB, Kader Pintar, PLKB dan Mitra Kerja yang berlangsung di aula perwakilan BKKBN Kalbar.
Ia mengatakan, dengan banyaknya faktor yang menentukan kualitas anak usia dini, maka pengembangan anak usia dini perlu dilakukan secara holistik integratif, yaitu bentuk pelayanan yang diwujudkan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak secara utuh.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang pengembangan anak usia dini holistik integratif seperti aspek perawatan, kesehatan dan gizi melalui posyandu, aspek pendidikan melalui pendidikan anak usia dini dan aspek pengasuhan melalui Bina Keluarga Balita.
“Maka menjadi kewajiban bagi kita untuk mengupayakan adanya keterpaduan dalam pengembangan anak usia dini, sehingga anak-anak kita akan mendapatkan intervensi secara lengkap, mulai dari perawatan, deteksi dini kesehatan dan gizinya, pengasuhannya, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,” jelas Frederika Cornelis. Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Drs. Mustar, SE, MM, mengatakan peningkatan kapasitas ini menjadi penting, karena ada hal baru terkait substansi 1000 hari pertama kehidupan dan kader-kader yang ada harus di update lagi pengetahuannya. “Dengan harapan setiap kabupaten, ada kelompok kerja yang menangani BKB holistik. Karena untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas, dari hulunya dulu yang diperhatikan dan disiapkan, mulai dari menikah, hamil, melahirkan, memperhatikan gizi, tumbuh kembang dan lain-lainnya,” katanya. Ia mengatakan, indeks pola pengasuhan di Kalbar masih relatif lebih rendah dibandingkan nasional dan ini menjadi konsentrasi BKKBN untuk melakukannya bersama TP PKK Kalbar. “Kita tau, BKB holistik ini ada tiga elemen kunci. Pertama dari BKKBN, dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan. PKK sebagai tenaga penggeraknya, karena suatu program itu, jika tidak ada tenaga penggeraknya tidak bisa jalan dan disinilah peran PKK,” tambah Mustar.(dik/06)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1649 kali

Exit mobile version