Halo, para penikmat kuliner! Siap-siap ngiler karena kali ini kami akan membawa Anda langsung ke jantung kuliner Singkawang, kota seribu kelenteng yang ternyata menyimpan harta karun rasa!
Petualangan kuliner kami di Singkawang dimulai dengan satu tujuan: langsung ke tempat yang paling legendaris! Lupakan dulu destinasi wisata lain, perut ini sudah memanggil. Dan pilihan kami jatuh pada Bakso Sapi Bakmi Ayam 68 Singkawang!
Bakso Legendaris yang Pernah Didatangi Dian Sastro di Film Netflix!
Bakso Sapi Bakmi Ayam 68 bukan sekadar tempat makan biasa. Tempat ini punya cerita! Tahukah Anda, kedai bakso ini pernah muncul dalam film Netflix “Aruna dan Lidahnya” yang dibintangi Dian Sastro dan Oka Antara? Yup, mereka juga mampir ke sini saat syuting di Singkawang. Tak heran, tembok kedai ini penuh dengan foto-foto selebriti dan tokoh penting yang pernah berkunjung. Mulai dari Willy Dozan di tahun 80-an, Chef Juna, hingga Nex Carlos, semuanya pernah mencicipi kelezatan bakso ini!
Sejarah di Balik Kelezatan “Bakmi Loncat” dan “Bakmi Kungfu”
Kami berkesempatan berbincang langsung dengan Pak Anyap, pemilik Bakso Sapi Bakmi Ayam 68. Beliau menceritakan sejarah kedai ini yang berawal dari kakek-neneknya.
“Ini sebenarnya bukan yang pertama di tempat ini, Pak,” ujar Pak Anyap. “Warung pertama itu di tahun 1963, jualan kopi di depan Apotik Singkawang sekarang. Namanya 5D5. Baru tahun 1977 pindah ke sini.”
Usut punya usut, resep bakso ini adalah warisan turun-temurun dari orang tua Pak Anyap. Sang nenek dulunya berjualan bakso kecil-kecil dengan dipikul, sementara kakeknya berjualan bakmi ayam dengan gerobak. Jadi, tak heran jika rasa baksonya begitu otentik dan terjaga kualitasnya hingga kini.
Salah satu ciri khas Bakso Sapi Bakmi Ayam 68 adalah proses pembuatan mi yang unik. Mi di sini dibuat sendiri (homemade) dan memiliki trik khusus: dilempar-lempar! “Itu tujuannya supaya minya tidak lengket,” jelas Pak Anyap. Inilah yang mungkin melahirkan julukan “Bakmi Loncat” atau “Bakmi Kungfu” yang sering disebut-sebut.
Untuk menjaga kesegaran, mi dibuat sedikit demi sedikit, hanya jika stok habis. “Bukan banyak-banyak,” katanya sambil tersenyum. Ini menjamin setiap porsi yang disajikan selalu fresh!
Spesial Komplit: Sensasi Tiap Suapan Rp46.000
Satu porsi “spesial komplit” di Bakso Sapi Bakmi Ayam 68 dibanderol Rp46.000. Isinya benar-benar memanjakan lidah: ada daging ayam, daging sapi, bakso sapi homemade yang kenyal dan terasa daging sapinya, tahu, babat, busur, terok ayam, bakso ikan, dan yang istimewa, hekeng (olahan dari udang). Sayangnya, saat kunjungan kami, udang sedang sulit didapat sehingga diganti bakso ikan. Namun, ini tidak mengurangi kenikmatannya sama sekali!
Kuahnya? Satu suapan pertama langsung membuat kami terkesima. Enak banget! Kuahnya bening, kaya akan kaldu sapi, dan terasa begitu otentik. Tanpa perlu banyak tambahan, rasanya sudah “straight to the point,” klasik, dan memanjakan lidah.
Baksonya sendiri tak kalah juara. Bukan tipe bakso pabrikan yang padat dan kenyal, melainkan bakso homemade yang terasa “daging sapinya” dan tidak hancur saat digigit. Bagi yang suka rasa lebih kuat, bisa ditambahkan sambal asam segar yang disajikan terpisah.
Wajib Coba Saat ke Singkawang!
Kami memang harus menahan diri untuk tidak nambah porsi karena masih banyak destinasi kuliner lain yang harus dijelajahi di Singkawang. Tapi satu hal yang pasti: bakmi dan bakso di sini punya magis tersendiri! Kombinasi mi yang dibuat sendiri dan bakso homemade dengan kuah kaldunya yang mantap, benar-benar sulit dilupakan.
Jika Anda pertama kali datang ke Singkawang, tempat ini wajib hukumnya untuk didatangi. “Belum ke Singkawang namanya kalau belum mampir ke Bakso Sapi Bakmi Ayam 68 Singkawang!” demikian ungkapan yang kami dengar. Jangan salah, ya, hati-hati tiruan! Ini adalah “Bakmi Loncat dan Bakmi Kungfu Pertama” yang legend dan punya daya magis.
Oh ya, kedai ini buka setiap hari dari jam 9 pagi sampai 9 malam. Dan untuk Anda yang tidak membawa uang tunai, jangan khawatir, mereka menerima pembayaran non-tunai meskipun ada sedikit biaya tambahan.
Ini hanyalah lokasi pertama dari petualangan kuliner kami di Singkawang. Tunggu perjalanan kami selanjutnya. (GFM)
Artikel ini telah dibaca 168 kali