Pontianak, KalbarOke.com – Sejumlah supir angkot di Terminal Sungai Raya mengeluhkan jumlah penumpang yang kian sepi. Keberadaan transportasi online serta banyaknya masyarakat dengan kendaraan pribadi saat ini makin menyudutkan para pelaku usaha angkutan kota tersebut.
Transportasi umum seperti oplet dan angkot dulunya selalu ramai penumpang, namun kini, keberadaan angkot sudah semakin terpinggir. Keberadaan kendaraan umum berbasis online semakin membuat jumlah penumpang angkot berkurang tiap tahunnya. Sepinya penumpang tentu mempengaruhi pendapatan para supir angkot.
Hal inilah yang dirasakan Asdok, seorang supir angkot yang sudah belasan tahun menekuni pekerjaan tersebut. Dirinya mengeluh sulitnya mendapatkan penumpang saat ini, sedangkan dirinya harus memenuhi kebutuhan rumah dan sekolah anaknya dari mengemudi angkot. Dirinya pernah beberapa kali hanya mengantar 1 penumpang saja, bahkan tidak ada penumpang sama sekali.
Sekitar 160 angkot masih beroperasi hingga saat ini, dimana setiap penumpang dikenakan tarif angkot sekitar Rp 4000. Dengan kondisi yang semakin sulit, Asdo sebagai bagian dari supir angkot berharap ada solusi dari pemerintah kota untuk membantu mengatasi masalah yang mereka hadapi. (AR)
Artikel ini telah dibaca 1511 kali