Pontianak – Gubernur Kalbar Sutarmidji menyampaikan nota penjelasan APBD Kalbar 2019 dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Provinsi Kalbar, Senin (15/10) Pagi. Sutarmidji menyebutkan Rancangan APBD 2019 memuat program unggulan efektif dan efesien dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
“Pendapatan daerah mencakup perbaikan perhitungan penerimaan perpajakan agar sejalan dengan basis perhitungan penerimaan perpajakan yang lebih rasional. Belanja daerah melakukan efesiensi penajaman belanja operasional namun tetap fokus pada infrastruktur, pengurangan, kemiskinan dan kesejahtereraan sosial serta penciptaan lapangan kerja,” ujar Sutarmidji dihadapan Anggota DPRD Provinsi Kalbar.
Ia mengatakan, Rancangan APBD 2019 menjadi momentum melaksanakan konsolidasi fiskal, baik dari sisi di bidang pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan anggaran. Namun di bidang pembiayaan anggaran dilakukan rasionalisasi pada pembiayaan investasi dengan fokus pada kemandirian BUMD. “Infrastruktur dengan mencari sumber pembiayaan yang murah, dengan demikian Rancangan APBD dibuat realistis, kredibel, dan efesien,” jelasnya.
Selain itu, Sutarmidji secara makro menyebutkan prospek pembangunan ekonomi Kalbar tidak banyak perubahan yang mendasar dari tahun sebelumnya. Dengan sasaran capaian ekonomi makro terhadap pertumbuhan ekonomi daerah 2019 ditargetkan tumbuh 5,2 persen, Indek Pembangunan Manusia 67,26 persen, indek kemiskinan paling tinggi 6,92 persen dan tingkat pengangguran paling tinggi 3,9 persen. Di mana, pokok Rancangan Anggaran Pendapatan pada APBD 2019 sebesar Rp 4,8 Triliun dengan Anggaran Pembelanjaan Rp 4,9 Triliun. (AR)
Artikel ini telah dibaca 1336 kali