KalbarOke.Com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) sangat menekankan peran penting Sensus Ekonomi (SE) 2026. Data akurat sensus menjadi fondasi utama penyusunan kebijakan pembangunan ekonomi yang efektif.
Penegasan ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kalbar, Harisson, dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar BPS Kalbar. SE 2026 akan memetakan seluruh unit usaha, dari mikro hingga skala besar.
Sensus ini juga mencakup sektor ekonomi baru, seperti e-commerce, UMKM, dan ekonomi digital. Data yang valid mutlak diperlukan agar kebijakan yang dirumuskan tidak salah sasaran.
“Data yang lengkap dan akurat dari Sensus Ekonomi adalah peta jalan bagi kita untuk mengambil kebijakan yang tepat sasaran,” tegas Harisson.
Ia juga menambahkan, “Tanpa data yang valid, kebijakan yang dirumuskan berpotensi tidak menyentuh akar permasalahan di lapangan.”
Kepala BPS Kalbar, Muh Saichudin, menyoroti adanya target pertumbuhan ekonomi yang ambisius hingga tahun 2029. Target nasional dipatok 8%, sementara Kalbar membidik angka 7,9%.
Target tinggi ini menuntut adanya dukungan data yang sangat kuat untuk menentukan sektor yang tepat. Data SE 2026 sangat vital guna menentukan fokus stimulus pada sektor-sektor pengungkit pertumbuhan.
“Target yang cukup ambisius ini menuntut dukungan data yang solid agar pemerintah dapat memfokuskan stimulus secara tepat pada sektor-sektor strategis,” jelas Saichudin.
Sensus ini diharapkan mampu menjawab tiga isu strategis pembangunan, termasuk kemampuan mencapai target pertumbuhan ambisius 7,9% tersebut.
BPS mengemban amanah penting menghitung pertumbuhan ini, sehingga kolaborasi data dari berbagai pihak diperlukan. Data lengkap dan mutakhir adalah pondasi bagi perencanaan yang kokoh dan tidak hanya bersandar pada asumsi.
Pemerintah Provinsi Kalbar menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 yang digelar BPS. Diharapkan hasil sensus dapat menjadi rujukan utama penyusunan RPJMD.
SE 2026 juga akan mendukung kebijakan ekonomi lainnya dalam rangka mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Pelaksanaannya membutuhkan sinergi kuat dari pemerintah daerah dan pelaku usaha.
Sekda Harisson mengimbau seluruh pelaku usaha untuk berpartisipasi aktif dan memberikan data yang benar. Kerahasiaan data responden dijamin oleh Undang-Undang Statistik demi kenyamanan semua pihak.
Kepala BPS mengapresiasi dukungan berkelanjutan dari semua pihak terhadap kegiatan statistik di Kalbar. “Peran serta Bapak/Ibu dalam mendukung kegiatan BPS menjadi kunci keberhasilan kita membangun Kalbar,” ujarnya.
“Dengan kolaborasi dan kebersamaan, kita dapat menghadirkan statistik yang berkualitas dan bermanfaat bagi pembangunan,” tutup Saichudin.
Sensus Ekonomi akan memberikan gambaran menyeluruh mengenai struktur usaha dan produktivitas sektor hingga wilayah terkecil.
Ringkasan
• Sekda Kalbar, Harisson, menekankan bahwa Sensus Ekonomi (SE) 2026 adalah fondasi data utama untuk menyusun kebijakan pembangunan ekonomi yang tepat sasaran.
• Kepala BPS Kalbar, Muh Saichudin, menyoroti target pertumbuhan ekonomi ambisius Kalbar sebesar 7,9% pada tahun 2029.
• Data SE 2026 sangat dibutuhkan untuk memfokuskan stimulus secara tepat pada sektor-sektor strategis pengungkit pertumbuhan.
• Pemerintah Provinsi Kalbar memberikan dukungan penuh dan mengimbau pelaku usaha berpartisipasi aktif, menjamin kerahasiaan data responden sesuai UU.
• Hasil SE 2026 diharapkan menjadi rujukan utama penyusunan RPJMD dan kebijakan ekonomi untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045.






