Indeks

Annie Si Perajut Benang Wol

Sepintas tas ini tampak bermerek. Bila ditenteng rasanya berkelas. Tas dari bahan benang tur ini ternyata mampu menarik peminat. Terutama bagi kaum hawa.  Adalah Annie (46) yang mencetus tas buatan tangan ini. Tampilan yang eksotik, menawan dan penuh kreasi ini menjadi daya tarik tersendiri dibanding tas bermerek buatan pabrikan.

Di rumah produksinya, Jl Purnama, Gang Purnama Patra No 26, ratusan tas ini dihasilkan. Bahan baku utama adalah benang wol. Pelanggannya tidak hanya dalam kota, tetapi pemesan sudah sampai ke luar daerah. Seperti Sintang, Putussibau, dan Bengkayang.

Ide pembuatan tas ini berawal dari kegemaran Annie sering merajut dan menjahit untuk mengisi waktu luang sambil menunggu anak sekolah pulang ke rumah. Baru empat tahun silam, ibu rumah tangga ini mulai melakukan sedikit modifikasi. Mulai dari model hingga corak. Selain tas, Annie juga membuat aneka model dan ukuran dompet.

Adapun proses pembuatan, untuk pengerjaan satu tas, Annie menyelesaikan pembuatan selama 3-7 hari. Lamanya waktu pembuatan, karena ia tidak penuh bekerja. “Biasanya saya kerja merajut tas setelah pekerjaan rumah saya beres. Seperti memasak dan mencuci pakaian,” katanya.

Untuk harga tas rajutan ini cukup bervariasi. Tergantung ukuran serta tingkat kesulitan atau kisaran Rp 150- 300 ribu per buah. Sedangkan harga untuk model dompet Rp 50-60 ribu. Kini, pelanggan tas rajut dari benang tur ini mulai didatangi peminat. Dua tangan Annie tak mampu lagi melayani permintaan pelanggan. Ia pun terpaksa harus merekrut sejumlah karyawan, kebanyakan berasal dari ibu rumah tangga warga sekitar.

Saking banyaknya permintaan, Annie sampai-sampai tidak punya waktu untuk menyimpan barang cadangan. “Begitu barang jadi, sudah ludes diambil pelanggan,” katanya. Hasilnya, omzet 3-4 jutaan masuk ke kantong Annie per bulannya.

“Cukuplah buat tambahan jajan anak-anak,” kata istri mantan petinggi PLN Kalbar ini.
Kini keahlian seni memintal benang ini tidak dipendam sendiri. Annie sudah berinisiatif mengajarkan keahlian merajut dari tali wol ini kepada para ibu tetangga tempat ia tinggal dan kepada anak-anak dengan sukarela tanpa bayaran apapun.

“jika kita mengajar untuk mencari uang semata, maka kita akan puas mendapatkan gaji setiap bulannya. Tetapi jika kita mengajar dengan hati yang iklas tanpa pamrih, kita akan mendapatkan kepuasan yang tidak terhingga” katanya. (mr/red)

 

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1974 kali

Exit mobile version