PONTIANAK, KB1 – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat Alexius Akim sangat menyesalkan kasus pemukulan siswa SMA Taruna Bumi Khatulistiwa oleh oknum kakak kelasnya. Dia meminta kepada pihak sekolah maupun orang tua siswa untuk membimbing anak didik mereka agar kasus serupa tidak terulang kembali.
“Saya sangat menyesalkan kasus ini, maka dari itu saya pinta kepada pihak sekolah manapun untuk selalu melakukan pengawasan sebaik mungkin dalam setiap kegiatan siswa, agar tidak terjadi tindak kekerasan di kalangan pelajar,” ujarnya kepada kalbarsatu.com, Kamis (6/11/2014).
Menurut dia, para pelajar adalah generasi muda yang akan meneruskan roda kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu mereka harus dipersiapkan sebaik mungkin kemampuan akademisnya. Namun yang tak kalah penting adalah pembentukan karakter agar mereka tidak menyimpang dalam berperilaku.
“Kasus kekerasan pelajar yang dilatari rasa senioritas di SMA Bumi khatulistiwa merupakan salah satu contoh buruknya mental para pelajar,” sesal Akim.
Selanjutnya Akim juga meminta kepada semua pihak untuk bekerjasama menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif. Karena kondisi lingkungan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama yang harus dijaga tidak hanya oleh pihak sekolah.
“Dalam dunia pendidikan ada tiga pilar yang memegang tanggung jawab yaitu, masyarakat, orang tua dan pemerintah melalui pihak sekolah. oleh karena itu semua pihak harus terlibat dalam menjaga lingkungan pendidikan tetap kondusif,” kata Akim.
Kasus kekerasan di kalangan pelajar sedikit banyak memberikan dampak buruk bagi dunia pendidikan di Kalimantan Barat. Buruknya perilaku para pelajar saat ini tentu menjadi cermin kondisi masyarakat di masa akan datang. “Maka dari itu semua pihak harus bekerjasama untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa ini,” pintanya. (Tan/02)
Artikel ini telah dibaca 1626 kali