Baru Antre SPBU, Kena Tarif Baru. Supir Taxi Protes BBM Naik

PONTIANAK, KB1- Kebijakan Presiden Joko Widodo akhirnya menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 2.000, yakni menjadi Rp 8.500, sebagai tarif baru yang berlaku 00.00 WIB, menyebabkan antrean panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Pontianak.

Begitu ketok palu kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, premium dan solar oleh presiden Selasa (17/11) pukul 21.00 Wib di Jakarta, SBPU di Kalbar, khususnya Kota Pontianak. Antrean panjang dimulai pukul 22.00 Wib, SPBU Kota Baru Jalan Prof. M Yamin, antrean hingga satu kilometer oleh kendaraan roda dua dan roda empat.

Begitu juga SPBU di Jalan Imam Bonjol dan Parit Haji Husin II, antrean terlihat sangat panjang. Edi, pengawas SPBU Kota Baru mengatakan bahwa stok yang masih tersedia pada saat itu ada 21 ton, cukup melayani antrean tersebut hingga pukul 00.00 Wib.

“Kami memang masih ada 21 ton , antrean panjang sekali dan padat kita layani harga Rp 6.500 hingga pukul 00.00 Wib. Habis tak habis,” ujarnya, kepada kalbarsatu.com.

Iin(27) salah satu supir taksi Pontianak-Sanggau mengaku terkejut atas informasi kenaikan BBM yang begitu mendadak, lantaran ia pada saat itu masih dalam perjalanan menuju Pontianak dan harus mengantar penumpang sampai tempat tujuan.

“Sedikit kecewa karena naiknya mendadak, mau gi mana lagi sudah menjadi kebijakan dari pemerintah kita ikut saja, “ kata Iin.

Lebih lanjut Iin mengatakan biasanya mengisi ful tank armada taksi Toyota Inovanya sebanyak Rp 360 ribu, kini pihak perusahannya harus merogoh kocek lebih dalam lagi. “ Bagi saya tidak masalah paling perusahaan yang pusing, tapi ongkos taksi besok pasti naik yang biasa Rp130 ribu kemungkinan akan naik menjadi Rp.150 ribu,” ujar Iin yang sudah satu tahun menjadi supir taksi.

Di pengguna roda dua, ada Dina salah satu mahasiswa asal Kota Singkawang, ketakutan besoknya premium habis jadi rela ikutan-ikutan antrean yang lumayan panjang.

”Saya ikutan antre karena bensin saya tinggal sedikit, jadi saya isi. Dan takut juga besok tidak kehabisan,” ungkapnya

Dari pantauan terlihat ada beberapa supir taksi komplain karena sudah antre dari pukul 22.30 Wib, namun saat sudah di depan mesin pukul 00.00 Wib, harga berubah. Dengan melontarkan amarah kecewa antre mereka pergi meninggalkan SPBU.”Jokowi hanya bisa menyiksa rakyat kecil,” kata-kata yang terlontar sambil pergi menuju mobilnya.

Kapolsek Pontianak Kota Kompol A Mohtar mengerahkan 9 anggotanya untuk berjaga di SPBU Kota Baru. Antrean yang begitu panjang, sempat mengakibatkan kemacetan akibat truk mogok dan ada kendaraan yang mencoba serobot masuk.

“Sudah aman terkendali awalnya sempat macet gara-gar truk mogok, antrian membludak dan panjang,”katanya. (cece/01)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1409 kali