BENCANA KABUT ASAP PANGKAS PENGHASILAN NELAYAN KAKAP

PONTIANAK, KB1 – Bencana kabut asap berkepanjangan yang melanda propinsi Kalimantan Barat memberikan dampak buruk yang sangat luas. Satu diantaranya dirasakan oleh para nelayan di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Kabut yang begitu pekat di perairan Kakap tempat mereka biasa menangkap ikan menyebabkan mereka urung melaut sejak beberapa pekan terakhir ini. Akibatnya pendapatan mereka jauh merosot.
Japri, seorang nelayan setempat mengaku sudah lebih dari sepekan ini tidak melaut karena jarak pandang di perairan sangat buruk, hal tersebut dikatakannya akan sangat menyulitkan para nelayan menentukan arah saat melaut. “Pekerjaan kita di laut sangat tergantung dengan arah, kalau kabut tebal seperti ini kita susah melihat dan menentukan arah perahu, penglihatan sekarang paling Cuma 150 sampai 200 meter saja”, ujarnya kepada kalbar satu, Rabu (16/9/15).
Keluhan Japri diamini oleh Ketua Nelayan Indonesia di Sungai Kakap, Kasem, terganggunya pekerjaan nelayan dikatakannya pasti akan berpengaruh pada penghasilan mereka, sebab para nelayan di Kakap umumnya mendapat penghasilan secara harian dengan menjual ikan hasil tangkapan. Bahkan dampak yang lebih luas menurutnya bisa menyebabkan harga ikan di pasar-pasar mengalami kenaikan. “Kakap adalah salah satu pemasok ikan terbesar di pasar pontianak, kalau tangkapan nelayan di sini berkurang bisa-bisa harga ikan naik” ujarnya.
Di dermaga Sungai Kakap, terlihat banyak kapal nelayan yang tidak beroperasi, kapal-kapal tersebut tertambat rapi karena para nelayan setempat takut melaut. Menurut sejumlah nelayan lainnya kondisi seperti ini sudah berlangsung hampir dua pekan dimana kondisi kabut semakin pekat dan mengurangi jarak pandang. Bencana kabut asap telah menimbulkan dampak buruk hampir di semua bidang (zak/06).

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1630 kali