Indeks

Elon Musk Rekrut ‘Raja Viralnya’ Demi Gaet Generasi Z ke X

Ilustrasi langkah strategis Elon Musk untuk menyegarkan kembali platform media sosial X dan menarik pengguna muda.

KalbarOke.com – Dalam langkah strategis untuk menyegarkan kembali platform media sosial X dan menarik pengguna muda, Elon Musk resmi menunjuk Nikita Bier, pengembang aplikasi viral yang dikenal piawai mencuri perhatian remaja, sebagai Kepala Produk X.

Penunjukan ini terjadi tiga tahun setelah Bier secara terbuka melamar pekerjaan lewat unggahan di Twitter (sebelum berubah nama menjadi X). Kini, keinginannya terkabul. “Secara resmi, saya telah memposting jalan saya ke puncak,” tulis Bier dalam pengumuman perannya di X.

Sosok di Balik Aplikasi Viral Remaja

Bier dikenal luas sebagai otak di balik sejumlah aplikasi anonim yang populer di kalangan remaja, seperti tbh (to be honest), aplikasi polling positif yang sempat diakuisisi Meta pada 2017, serta Gas, aplikasi pujian anonim yang dibeli oleh Discord setelah menduduki tangga teratas unduhan di AS pada 2023.

Tak heran jika perusahaan modal ventura Lightspeed menjulukinya sebagai “King of Virality” alias raja viralitas.

Namun, keberhasilan Bier bukan tanpa kontroversi. Sebuah laporan Buzzfeed pada 2018 menyebut bahwa tim Bier menggunakan “trik psikologis” untuk menarik remaja, seperti melacak akun pelajar SMA di Instagram demi memaksimalkan akuisisi pengguna muda.

Harapan Baru untuk Platform yang Sedang Lesu

X (dulu Twitter) telah mengalami gejolak sejak diambil alih Elon Musk pada 2022 seharga $44 miliar. Platform ini menghadapi eksodus pengiklan, ditinggal sejumlah figur publik, dan kini bersaing ketat dengan pemain baru seperti Bluesky dan Threads.

Namun, kehadiran Bier membawa harapan segar. “Pengalamannya dalam menciptakan fitur yang digemari Gen Z, seperti polling anonim, bisa jadi angin segar yang dibutuhkan X,” kata Drew Benvie, CEO konsultan media sosial Battenhall. “Platform ini butuh X-Factor baru untuk bangkit kembali.”

Sementara itu, pakar media sosial Matt Navarra menilai X perlu segera menghadirkan konten yang lebih interaktif, imersif, dan positif untuk bisa bersaing. Ia juga menekankan pentingnya menghadirkan format konten baru, kontrol keamanan merek, dan opsi monetisasi untuk kreator.

Misi Baru: Manfaatkan AI, Bangkitkan Timeline

Dalam unggahannya, Bier menyebut X sebagai “jejaring sosial paling penting di dunia saat ini”, dan berjanji untuk membantu pengguna menemukan nilai yang ia sendiri rasakan dari platform ini. Ia juga menyinggung rencana menggunakan kekuatan chatbot AI milik X, Grok, untuk menciptakan timeline yang lebih personal dan relevan.

Persaingan Bakat di Era AI

Penunjukan Bier datang di tengah persaingan sengit antar raksasa teknologi dalam memburu talenta terbaik, terutama di bidang kecerdasan buatan (AI).

Meta, perusahaan milik Mark Zuckerberg, baru saja mengumumkan pembentukan tim “superintelligence” dan dilaporkan menawarkan kompensasi lebih dari $100 juta untuk membajak staf dari OpenAI.

Langkah ini menambah panas persaingan bakat di Silicon Valley, yang kini semakin fokus pada pengembangan AI.

Sementara X bertaruh pada kreativitas dan insting viral dari Nikita Bier untuk kembali relevan di mata pengguna muda yang selama ini menjadi tantangan berat platform di bawah kendali Elon Musk.

Lantas apakah Nikita Bier mampu menghidupkan kembali kejayaan X di tengah serbuan Threads dan TikTok? Waktu dan algoritma akan menjawabnya. (*/)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 90 kali

Exit mobile version