
PONTIANAK, KB1 – Menjadikan Kalimantan Barat sebagai lumbung pangan bukanlah suatu yang mustahil. Selalu meningkatnya produksi padi saat ini, menjadi salah satu bukti bahwa daerah ini memiliki stok pangan yang kuat. “Kita akan jadikan Kalbar sebagai lumbung pangan, untuk ikut menopang program pangan nasional,” ujar Gubernur Kalbar Drs Cornelis MH, salam sebuah acara di Pontianak, kemarin.
Karena itu, kata Gubernur, masyarakat tani di Kalbar harus mampu mengoptimalkan pemanfaatan lahan untuk kegiatan pertanian. Produksi padi yang sudah membaik hendaknya bisa terus dipertahankan dan bahkan kalau dapat ditingkatkan lagi. “Kalau pangan tersedia, rakyat juga akan kuat,” tegasnya.
Menurut Cornelis instansi terkait tentu wajib mengawal kegiatan bertani di masyarakat. Apa saja yang dibutuhkan oleh petani untuk melaksanakan usaha pertaniannya sedapat mungkin untuk disuport atau didukung. Mulai dari penyediaan benih hingga metode bertanam yang baik, mestinya diberikan kepada petani untuk diterapkan.
Selama kertesediaan pangan aman di Kalbar, ungkap Gubernur, berarti daerah ini telah ikut menyukseskan salah satu agenda nasional dibidang ketahanan pangan. Dan mestinya akan menjadi lebih baik lagi, jika Kalbar seandainya mampu memberikan kontribusi bagi daerah lainnya. Dalam artian surplus pangan yang dimiliki dapat dinikmati juga oleh pihak luar Kalbar. Berdasarkan informasi, produksi pangan Kalbar sebenarnya bukan hanya untuk konsumsi di lokal.
Ada beberapa daerah yang berasnya juga diminati oleh Negara luar. Contohnya adalah beras uncak Kapuas di Kapuas Hulu, yang permintaan sering datang dari warga di Sarawak. “Orang Sarawak senang mengonsumsi beras uncak Kapuas. Maka nya tak heran, harganya pun relati mahal, bisa mencapai Rp 20 ribu perkiligramnya,” ujar Mustanin, seorang warga asal Putusibau, bercerita.(awr/01)
Artikel ini telah dibaca 1761 kali