Indeks

Gubernur Ria Norsan Tegaskan: Tak Ada Toleransi Narkoba dan Asusila bagi ASN di Kalbar

Menuju "Kerja Ikhlas": Investasi Dunia dan Akhirat

Gubernur Ria Norsan, melantik 50 Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam jabatan fungsional dan mengambil sumpah/janji 33 ASN lainnya. (Foto: Adpim)

KalbarOke.Com – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, secara resmi melantik 50 Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam jabatan fungsional dan mengambil sumpah/janji 33 ASN lainnya. Acara yang berlangsung di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat pada Senin, 28 Juli 2025, ini menjadi momen penting bagi Gubernur untuk menegaskan komitmennya terhadap integritas dan moralitas ASN.

Dalam sambutannya, Gubernur Norsan menyampaikan selamat kepada para ASN yang baru dilantik dan diambil sumpah. “Selamat kepada 50 orang PNS yang telah diambil sumpah atau janji jabatan dan dilantik dalam jabatan fungsional serta 33 orang PNS yang telah diambil Sumpah/Janjinya. Mudah-mudahan dapat bekerja dengan baik dan lebih baik lagi,” ucap Norsan.

Norsan menjelaskan bahwa pembinaan ASN, mulai dari perencanaan, rekrutmen, hingga pengangkatan dalam jabatan (baik administrasi maupun fungsional), berlandaskan pada tiga aspek utama: kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS yang telah diubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020.

Namun, Norsan menekankan pentingnya dua aspek tambahan yang tak kalah krusial: integritas dan moralitas. “Integritas dan moralitas ini sangat penting. Walaupun kerjanya baik, cekatan dalam bekerja, tetapi kalau integritas dan moralitasnya belum memenuhi, maka tidak akan kita angkat ke tingkat yang lebih tinggi,” tegasnya. Ia juga mengingatkan seluruh ASN untuk memegang teguh nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), serta slogan “Bangga Melayani Bangsa”.

Mengulas lebih dalam tentang etos kerja, Gubernur Norsan menyoroti konsep “kerja ikhlas” sebagai tantangan tersendiri. “Kerja keras dan kerja cerdas itu sudah biasa. Namun, yang mungkin agak sulit saat ini adalah kerja ikhlas,” ujarnya. Ia mengajak para ASN untuk meniatkan setiap pekerjaan sebagai amal ibadah. “Kalau kita sudah bisa kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas, maka anggaplah ikhlas itu sebagai amal kita di kemudian hari. Niatkan sebelum kita berangkat kerja, langkahkan kaki dengan niat bahwa kita akan bekerja untuk dunia dan akhirat, dan mudah-mudahan pekerjaan kita itu adalah tabungan kita di akhirat nanti,” harapnya.

Selain itu, Norsan juga mendorong seluruh ASN untuk terus mengembangkan kompetensi diri dengan menuntut ilmu setinggi-tingginya. “Tadinya tamat SMA usahakan untuk S1, yang S1 usahakan untuk melanjutkan S2, dan yang S2 juga silakan kalau ada kesempatan dan kemampuan untuk S3. Karena menuntut ilmu itu tidak ada batasnya, dan ilmu kemanapun kita pergi akan selalu kita bawa. Jadi, ilmu pengetahuan harus kita kembangkan juga, termasuk ikuti perkembangan teknologi,” pesannya.

Pada bagian akhir pidatonya, Gubernur Norsan memberikan peringatan keras. Ia menegaskan tidak akan mentoleransi dua hal: penyalahgunaan narkoba (baik pemakai maupun pengedar) dan tindak asusila.

“Seperti kejadian di Dinas Sosial itu, tolong Kepala BKD, itu tidak ada ampun. Ajukan surat pemberhentian dengan tidak hormat karena sudah mencoreng nama ASN. Tidak usah lagi lihat salahnya apa, yang jelas itu sudah ada, dan bukti-bukti sudah jelas dia sudah melakukan pelecehan seksual terhadap anak didiknya,” tegas Norsan, menunjukkan ketegasannya dalam menjaga marwah dan integritas korps ASN di Kalimantan Barat. (aw/01)

 

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 231 kali

Exit mobile version