Hari Ini Jokowi Umumkan Nama Menteri. Tokoh Kalbar Tak Masuk dalam Kabinet

JAKARTA, KB1- Hari ini Presiden Joko Widodo dan wakilnya, Jusuf Kalla akan mengumumkan 34 nama kementerian di kabinet di pemerintahan sekarang. Pada Minggu (26/10/2014) pukul 15.00 WIB, di Istana Negara, sejumlah calon menteri sudah mulai berdatangan. Sayang, dari mereka yang datang tersebut, tak satupun ada nama tokoh Kalbar yang masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan.

Para calon menteri kabinet Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah memasuki ke Istana Negara. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani tiba di Istana Negara sekitar pukul 14.00 WIB dengan menumpang mobil Toyota Alphard.

Dalam pantauan CNN Indonesia, Puan tampak mengenakan kemeja putih, seragam yang diberikan Jokowi bagi para menteri yang akan diumumkan secara resmi Ahad petang (26/10).

Selain Puan, telah tiba juga politisi Partai Kebangkitan Bangsa Khofifah Indar Parawansa, politisi Partai NasDem Ferry Mursyidan Baldan, Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo, dan Menteri Agama era Susilo Bambang Yudhoyono, Lukman Hakin Saifuddin.

“Semua seragam pakai putih,” kata Ferry, dikutip detik.com

Calon menteri lainnya yang telah tiba sebelumnya yaitu Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Mardiasmo, pengamat politik Andrinof Chaniago, dokter spesialis mata Nila Moeloek, dan Sofjan Djalil yang diplot sebagai Menteri Koordinator Perekonomian.

Sayang, di antara mana calon menteri yang datang ke istana, tak satupun ada tokoh Kalbar muncul di antara nama calon menteri tersebut. Sebelumnya, sempat santer terdengar di media lokal di Kalbar, sejumlah nama tokoh Kalbar layak masuk menjadi jajaran menteri.

Mulai dari nama Cornelis, tak lain adalah Gubernur Kalbar, Edy Suratman, akademisi Untan dan Thamrin Usman, merupakan Rektor Untan. Tiga nama ini dianggap berpeluang mengisi posisi menteri Pembangunan daerah tertinggal.

Nama lain juga sempat mencuat adalah Nani Zuminarni, aktivis perempuan dab Karolin Margaret Natasa, anggota DPR digadang-gadang menjadi menteri pemberdayaan perempuan.

“Soal menteri, sebaiknya orang yang memiliki profesi dan kemampuan yang sesuai tugasnya saat menjabat sebagai menteri. Misalnya, untuk Menteri Olahraga, jangan dipilih di luar bidang itu,” kata Koordinator Kelompok Informasi Masyarakat Perbatasan (Kimtas) Kalbar, Ambresius Murjadi dikutip antarakalbar.

Ia mengatakan kabinet mendatang juga hendaknya ramping dan tidak “gemuk” atau terlalu banyak jabatan sementara fungsi dan tugasnya tidak ada. Sementara yang ada saat ini, untuk mengurus persoalan kelautan saja ada 12 institusi. Begitu pula yang mengurus masalah perbatasan, ada sekitar
10 institusi.

“Ke depan, supaya itu dikurangi. Permasalahan perbatasan jangan lagi diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri, pasti repot lagi,” katanya lagi.

Ia lebih setuju jika persoalan perbatasan bisa ditangani oleh kementerian khusus. Kondisi itu seperti yang ada di banyak negara yang memiliki daerah perbatasan. Sementara Direktur Eksekutif Lembaga Gemawan Kalbar, Lely Khairnur mengatakan, pihaknya mendukung pencalonan sejumlah nama dari Kalbar untuk menduduki posisi sebagai menteri dalam kabinet 2014-2019.

Aktivis perempuan itu mendukung diusulkannya Tri Budiarto, Nani Zulminarni dan Hildi Hamid. Sayang dukungan nama tokoh Kalbar yangdisebutkan tadi, hingga Minggu (26/10/2014) tak satupun muncul di Istana Negara. Sudah dipastikan, kabinet Jokowidodo-JK sama sekali tidak memasukkan tokoh Kalbar masuk dalam jajaran kabinetnya.

Menurut rencana, Presiden Joko Widodo akan mengumumkan jajaran kabinetnya pada pukul 16.00 WIB pada Minggu (26/10) ini. Mulai siang tadi, para calon menteri mulai berdatangan ke Istana Negara dan masuk ke Istana melalui pintu air mancur di samping Sekretariat Negara. (red)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1458 kali