Indeks

Helmy Yahya Buka Suara: Mengapa “Bahasa Sunda” Justru Kunci Sukses Dedi Mulyadi?

Bukan Sekadar Bahasa, tapi Jembatan Komunikasi Efektif

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyad hadir di sebuah acara yang digelar Partai Gerindra. (Foto: Facebook KDM)

KalbarOke.Com – Pernyataan bahwa Dedi Mulyadi, atau yang akrab disapa KDM, “hanya” menggunakan bahasa Sunda dalam setiap aktivitasnya, ternyata menarik perhatian pakar komunikasi kondang, Helmy Yahya. Dalam video terbarunya yang diunggah di kanal YouTube “Helmy Yahya Bicara” pada 11 Juli 2025, Helmy menepis anggapan tersebut dan justru menyoroti kejeniusan KDM dalam berkomunikasi.

“Saya menyayangkan ada statement seperti itu,” ujar Helmy, mengawali penjelasannya dengan senyum. Bukan tanpa alasan, Helmy, sebagai seorang komunikator ulung, menekankan prinsip dasar dalam berkomunikasi yang efektif: gunakan bahasa yang dipahami oleh audiens.

Menurut Helmy, keberhasilan Dedi Mulyadi, yang digadang-gadang sebagai Gubernur Jawa Barat, justru terletak pada kemampuannya menyelaraskan diri dengan masyarakat setempat. “Beliau membuat konten, beraktivitas, menemui rakyatnya adalah orang Jawa Barat yang semuanya atau hampir semuanya menggunakan bahasa Sunda. Dan beliau menggunakan bahasa Sunda, itulah adalah seorang komunikator atau public speaker yang terbaik,” tegas Helmy.

Helmy menegaskan bahwa penggunaan bahasa lokal ini bukan keterbatasan, melainkan strategi jitu untuk mencapai koneksi yang mendalam. Ia bahkan mengibaratkan hal ini dengan bagaimana Bon Jovi menyapa “Halo Jakarta!” di konsernya atau Barack Obama yang berhasil merebut hati publik Indonesia dengan ungkapan “pulang kampung nih” saat berpidato di UI. Ini adalah upaya untuk menyamakan frekuensi, membangun kedekatan emosional, dan memastikan pesan sampai dengan efektif.

Pakar komunikasi ini melanjutkan, “Kalau Anda mau diterima omongan Anda, ya gunakanlah bahasa yang dimengerti oleh audiens, oleh publik kita.” KDM, menurut Helmy, memahami betul prinsip ini. “Kekuatan rakyat publik kepada KDM itu sampai 94,5% karena apa yang beliau sampaikan itu nyampe dengan diksi yang sangat baik, dengan menggunakan bahasa yang sama dengan audiensnya,” jelas Helmy.

Helmy Yahya menegaskan bahwa kunci sukses Dedi Mulyadi adalah kesadarannya bahwa ia adalah “Gubernur Jawa Barat, bukan Gubernur Indonesia.” Penekanan pada konteks lokal ini memungkinkan KDM untuk berkomunikasi dengan autentik dan relevan, membangun ikatan yang kuat dengan masyarakatnya melalui bahasa yang mereka pahami dan hargai.

Video Helmy Yahya ini bukan hanya sebuah sanggahan, melainkan sebuah pelajaran berharga tentang seni komunikasi, di mana kedekatan bahasa bisa menjadi kunci utama untuk menembus hati dan pikiran publik. (Aw/01)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 41 kali

Exit mobile version