PONTIANAK, KB1 – Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya mengatakan musibah yang sering terjadi sangat berbeda dengan musibah yang sering terjadi di luar seperti tsunami, gunung meletus, tanah longsor dan lain sebagainya, namun yang paling rawan adalah musibah kebakaran, banjir ataupun angin puting beliung.
Baik banjir ataupun puting beliung, menurutnya, itu merupakan bencana alam, namun musibah kebakaran dapat disebabkan oleh kelalaian manusia dengan berbagai faktor, seperti lupa mematikan kompor, tidak berhati-hati memasang lilin karena padamnya lampu dari PLN, dan kebakaran dapat pula terjadi akibat arus pendek listrik, hal ini juga terjadi akibat kelalaian karena tidak mengecek ukuran dan ketahanan jaringan listrik yang ada dirumah karena tidak dapat menahan beban tegangan yang berakibat terjadi arus pendek tersebut sehingga terjadi percikan api yang mengakibatkan kebakaran.
Suami dari Karyanti Tjung itu menambahkan, kebakaran yang terjadi di Segedong beberapa waktu lalu menghanguskan sebanyak 32 Ruko dan 6 rumah penduduk karena berdekatan dengan komlek Pertokoan di wilayah RT.01, RT,02, RW.01 Desa Peniti Besar Kecamatan Segedong, merupakan musibah yang telah menimpa dan tentunya tidak kita inginkan, namun hendaknya kita bersyukur tidak sampai menelan korban jiwa, disamping itu Wagub juga berpesan kepada masyarakat yang ditimpa musibah untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan karena menata kehidupan kedepan sangat dibutuhkan, walaupun dalam keluarga korban terdapat para pelajar baik SD, SMP, SMA maupun Mahasiswa, diharapkan harus tetap sekolah, dijelaskannya pula bahwa para korban ini tidak sendirian menghadapi musibah, karena pemerintah baik Provinsi maupun Kabupaten tetap berupaya memberikan bantuan dalam upaya meringankan beban para korban, untuk itu juga Wagub berharap agar para korban dapat didata dengan sebaik-baiknya sehingga dalam pengurusan segala sesuatunya tidak mengalami kesulitan, termasuk pengurusan IMB, serta surat-surat penting lainnya dapat dibantu dan dipermudah oleh pemerintah setempat. (03)
Artikel ini telah dibaca 1756 kali