Pontianak, Kalbaroke.com – Permainan layangan menggunakan kawat baja maupun gelasan menjadi momok yang sangat mengkhawatirkan bagi masyarakat, dikarenakan layangan yang menggunakan kawat maupun gelasan dapat merusak jaringan listrik, bahkan mengancam jiwa manusia.
Koordinator Komunitas Peduli Listrik (KPL) Ponti Ana Banjaria mengatakan, jika jaringan listrik sudah dihantam kawat layangan dampaknya akan terjadi pemadaman listrik kalau sudah terjadi hal seperti ini kembali masyarakat yang mengalami kerugian bukan hanya materi tapi juga immateri.
Sebenarnya pemerintah dan aparat pun sudah melakukan tindakan mulai dari pemberlakukan perda yang dikeluarkan Pemkot Pontianak hingga razia gabungan layangan yang menggunakan kawat baja, namun efektifitas penindakan tegas berdasar perda yang ada belum berdampak besar, bahkan permainan layangan dengan kawat baja semakin marak.
Sebelumnya Selasa 21 Maret 2017 lalu terjadi blackout atau padam total di kawasan Pontianak hingga Kubu Raya, PLN beralasan penyebabnya adalah kawat layangan yang menghantam jaringan transmisi di gardu induk, dan pada tahun 2016 terjadi pada Pangga Bowo Laksono, korban tewas setelah tali kawat yang digunakannya untuk bermain layangan tersangkut di kabel listrik.
KPL sendiri bekerjasama dengan pemerintah serta PLN wilayah Kalbar terus menghimbau masyarakat yang bermain layangan untuk tidak menggunakan kawat baja, sehingga tidak terjadi lagi pemadaman terlebih lagi korban jiwa. (ZZ/PONTV)
Artikel ini telah dibaca 2034 kali