PONTIANAK, KB1 – Tingkat akreditasi atau pengakuan secara resmi terhadap suatu program studi sangat mempengaruhi masa depan para lulusan sebuah perguruan tinggi. Salah satu upaya yang perlu dilakukan pihak kampus dalam memperbaiki akreditasinya adalah dengan cara memperbaiki sistem pelayanan dan meningkatkan produktifitas.
Koordinator Kopertis Wilayah XI Profesor Idiannor Mahyudin mengatakan selama ini lulusan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) selalu dipandang sebelah mata oleh para penyedia lapangan pekerjaan akibat akreditasi yang rendah. “Padahal secara kualitas lulusan, belum tentu mereka kalah dengan lulusan Perguruan Tinggi Negeri,” kata Prof Idiannor, kepada kalbarsatu.com, Jumat (14/11/2014).
Menurut dia, rendahnya nilai akreditasi suatu program studi sangat merugikan lulusannya. Sebab para penyedia lapangan pekerjaan terkadang mensyaratkan angka akreditasi tertentu untuk proses penerimaan karyawan.
Untuk itu, Prof Idiannor berpesan kepada para pimpinan Perguruan Tinggi Swasta untuk mengoptimalkan pelayanan kemahasiswaan serta memperbaiki proses dokumentasi maupun kearsipan di Perguruan Tinggi masing-masing.
“Sebab terkadang hal sepele seperti hilangnya piagam maupun arsip sangat mengurangi nilai akreditasi,” jelasnya. (Tan/02)
Artikel ini telah dibaca 1797 kali