PONTIANAK, KB1- Dari data semua insident konflik kekerasan yang tercatat di dalam data base Sistem Nasional Pemantauan Kekerasan (SNPK) kekerasan paling dominan muncul yakni konflik main hakim sendiri.
Konflik main hakim sendiri tersebar hampir di semua kabupaten/kota di Kalbar. Selama ini telah terjadi tindakan main hakim sendiri 1.455 insiden, yang menyebabkan 53 tewas, 2.152 terluka, 32 bangunan rusak.
Fenomena main hakim sendiri mengindikasikan bahwa rendahnya kepercayaan masyarakat pada proses penegakan hokum. Hukum di Indonesia ibarat pedang yang hanya tajam dibawah namun tumpul diatas.
Ketidakpercayaan masyarakat semakin mencapai puncak, dengan banyaknya aparat hukum seperti kepolisian, kejaksaan dan hakim yang terlibat pada persoalan-persoalan hukum seperti korupsi, narkoba, perkelahian, perselingkuhan. Kekecewaan masyarakat terhadap aparat dan kekerasan dengan main hakim sendiri menjadi pilihan. (sai/03)
Artikel ini telah dibaca 1545 kali