KalbarOke.Com – Sebuah harapan baru untuk pengembangan ekonomi umat dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat terpancar dari Pendopo Gubernur pada Senin (7/7/2025). Momen ini menandai pelantikan pengurus Perwakilan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Kalimantan Barat periode 2024–2027, serta pengurus BWI Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat periode 2025–2028. Acara khidmat ini dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan.
Pelantikan yang diawali pembacaan Surat Keputusan ini dikukuhkan langsung oleh Tatang Astaruddin, Wakil Ketua BWI Pusat, dan disaksikan oleh Gubernur.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, saya mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh pengurus yang baru saja dilantik. Amanah ini adalah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar yang menuntut dedikasi, integritas, dan profesionalisme yang tinggi,” ujar Ria Norsan.
Ria Norsan menegaskan bahwa wakaf adalah instrumen filantropi dalam Islam yang memiliki dimensi ibadah, sosial, dan ekonomi. Ia menyoroti potensi wakaf yang besar di Kalimantan Barat, namun sayangnya belum tergarap secara optimal. “Melalui wakaf, aset-aset dapat diabadikan untuk kepentingan umum – mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi umat, hingga sosial kemasyarakatan,” tegasnya.
Gubernur berharap kepengurusan baru BWI Kalimantan Barat mampu menghadirkan pengelolaan wakaf yang inovatif dan adaptif dengan memanfaatkan teknologi informasi. Ia juga mendorong sinergi dengan berbagai pihak, termasuk ulama, akademisi, praktisi ekonomi syariah, hingga masyarakat luas. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, tambahnya, siap memberikan dukungan penuh terhadap program dan kegiatan BWI demi kemajuan perwakafan di wilayah ini.
Mengambil inspirasi dari kunjungannya ke pengelolaan wakaf produktif di Kuala Lumpur dan Kuching, Malaysia, Ria Norsan menceritakan kekagumannya akan konsep wakaf yang berhasil membangun pusat perbelanjaan. Keuntungan dari usaha tersebut kemudian disalurkan untuk membantu masyarakat kurang mampu, sementara pokok wakaf tetap lestari.
“Saya berharap BWI Kalimantan Barat ke depan juga bisa mengembangkan wakaf secara produktif, seperti di Malaysia. Hasil usaha dari wakaf bisa disalurkan kepada masyarakat, sementara pokok wakaf tetap utuh,” harapnya.
Menutup sambutannya, Gubernur menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menyucikan harta melalui wakaf dan sedekah. Ia bahkan berbagi praktik di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, di mana setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) menyisihkan 2,5% dari gaji mereka sebagai bentuk sedekah.
“Kalau gaji 4 juta, hanya 100 ribu yang kita sisihkan. InsyaAllah yang 3,9 juta kita bawa pulang penuh berkah,” ujarnya, seraya berharap pengurus baru dapat menjalankan amanah dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab, demi kebaikan dunia dan akhirat.
Sementara itu, Tatang Astaruddin, Wakil Ketua BWI Pusat, mengajak seluruh pemangku kepentingan di Kalimantan Barat untuk bersinergi dalam membina, mengelola, dan mengembangkan perwakafan sebagai salah satu kekuatan ekonomi umat.
Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan Gubernur dan berharap amanah ini dapat terlaksana dengan baik demi kemajuan perwakafan di Kalimantan Barat. Sinergi ini, lanjut Tatang, membutuhkan dukungan dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, lembaga vertikal seperti Kementerian Agama dan ATR/BPN, TNI-Polri, organisasi masyarakat Islam, akademisi, pesantren, dan masyarakat umum.
Tatang juga memaparkan fokus program kerja BWI Kalimantan Barat ke depan, antara lain: pembinaan dan penguatan kapasitas nazir (pengelola wakaf), sosialisasi dan literasi wakaf kepada masyarakat luas, kerja sama dan advokasi kepada para nazir (baik perorangan maupun lembaga), serta penguatan pengawasan dan tata kelola aset wakaf.
“Selama ini, pemahaman masyarakat tentang wakaf masih terbatas pada ‘3M’: makam, masjid, madrasah. Padahal, potensi wakaf sangat luas dan dapat dikembangkan untuk sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial,” tegas Tatang, membuka wawasan akan cakupan wakaf yang lebih luas.
Ketua Pengurus BWI Provinsi Kalimantan Barat, Andi Musa, berharap amanah yang diberikan ini dapat dijalankan dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab.
“Saya berharap dengan amanah ini saya mampu menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya serta mampu mendorong pembinaan, mengembangkan, serta mengelola wakaf di Kalimantan Barat,” ucapnya. Ia juga menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah daerah untuk mencapai tujuan kemaslahatan masyarakat.
Dengan pelantikan ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berharap BWI dapat menjadi motor penggerak pengembangan wakaf sebagai salah satu pilar kesejahteraan umat dan pembangunan daerah yang berkelanjutan. (Aw/01)
Artikel ini telah dibaca 59 kali