SAMBAS, KB1 – Musim kering yang terjadi di Propinsi Kalimantan Barat tahunb 2015 ini mulai menimbulkan kerugian bagi para pengusaha tani di Kecamatan Semparuk Kabupten Sambas. Beberapa pekan terakhir ini mereka direpotkan akibat serangan hama tikus yang meningkat, akibatnya banyak tanaman padi yang siap panen digondol hewan pengerat ini.
Kartini satu diantara petani di Kecamatan Semparuk mengaku cukup kewalahan menghadapi serangan hama tikus. Sebab hewan ini pergerakannya cepat sehingga sulit untuk ditangkap.
“Untuk menghadapi serangan hama tikus biasanya kami memasang pagar dari plastik mengelilingi sawah, namun tidak terlalu berpengaruh karena mahal dan terkadang masih bisa lolos tikusnya,” cerita wanita yang biasa dipanggil Tini ini.
Selain memagari sawah, petani di Kecamatan Semparuk membasmi hama tikus dengan menangkapnya secara manual. Namun cara ini tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri, sebab pergerakan tikus yang cepat dan lincah. Oleh karena itulah para petani yang memiliki sawah berdampingan biasanya menangkap tikus secara bersama-sama.
“Kalau nangkapnya sendirian buang-buang tenaga saja, sebab tikus susah dikejar, dia juga berlarian ke sawah orang lain dan masuk ke sarangnya, makanya saat nangkap tikus biasanya kami ramai-ramai, ada yang mengejar dan ada yang menunggu di lubangnya sambil bawa kayu pemukul,” jelas Tini.
Serangan hama tikus yang meningkat saat cuaca kemarau sering menyebabkan para petani mengalami kerugian. Sebab saat menyerang sawah biasanya tikus-tikus sawah ini datang dengan cara bergerombol, sehingga cukup banyak padi yang mereka gerogoti (tan/06).
Artikel ini telah dibaca 1607 kali