PONTIANAK, KB1 – Dipandang dari segi psikologis, pembinaan di Lapas memegang peranan penting untuk mempersiapkan narapidana atau warga binaan kembali ke masyarakat. Pembinaan idealnya dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan serta latar belakang penghuni Lapas agar hasil yang diharapkan tercapai.
“Dalam ilmu psikolog, setiap manusia memiliki sifat dasar kebaikan dalam hati nurani mereka. Maka proses pembinaan tersebut hendaknya tidak hanya bersifat keterampilan fisik,” kata H. Armijn CH.S Besman, psikolog.
Ia mengatakan, pembinaan bagi warga binaan yang sedang menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan secara umum bertujuan untuk mengembalikan mereka ke sifat alamiah manusia yaitu jalan kebaikan. Maka pembinaan bagi warga binaan juga perlu memperhatikan latar belakang dan kebutuhan mereka akan pembinaan itu sendiri.
“Hal tersebut perlu dicermati agar pembinaan yang dilakukan tidak salah sasaran dan menjadi kurang efektif,” ungkapnya.
Namun menurut Armijn yang tidak kalah penting dalam permasalahan ini adalah merubah stigma buruk masyarakat terhadap warga binaan. “Sebab hal tersebut sering menjadikan warga binaan mengalami diskriminasi saat kembali ke masyarakat,” tambahnya. (Tan/02)
Artikel ini telah dibaca 1733 kali