Indeks

Presiden Prabowo Pimpin Rapat KEK: Investasi Capai Rp90,1 Triliun, Serap 47 Ribu Tenaga Kerja

Presiden Prabowo memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka membahas perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

KalbarOke.com — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin langsung rapat terbatas membahas perkembangan terbaru Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bersama jajaran Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa 22 Juli 2025. Rapat ini dilaksanakan secara hybrid dan turut dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka serta para menteri terkait.

Dalam rapat tersebut, pemerintah menyoroti pencapaian luar biasa yang diraih KEK sepanjang tahun 2024. Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan bahwa total investasi yang berhasil ditarik KEK mencapai Rp90,1 triliun, melampaui target awal sebesar Rp78,1 triliun.

“Capaian ini tidak hanya menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi ekonomi Indonesia, tetapi juga hasil nyata dari sinergi pusat dan daerah dalam mendukung ekosistem investasi di KEK,” ujar Rosan.

Lebih lanjut, investasi tersebut turut menyumbang penyerapan tenaga kerja dalam jumlah signifikan. Tercatat, lebih dari 47 ribu orang berhasil terserap ke dalam sektor-sektor usaha yang berada di wilayah KEK, yang tersebar di berbagai provinsi.

Presiden Prabowo menekankan pentingnya mempercepat pembangunan KEK agar dapat terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ia juga meminta kementerian terkait untuk memperkuat koordinasi guna menyelesaikan hambatan regulasi maupun infrastruktur di lapangan.

“KEK adalah motor penggerak ekonomi masa depan. Kita harus pastikan semua berjalan efektif, transparan, dan membawa manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat,” tegas Presiden.

Rapat ini juga diikuti perwakilan KEK dari berbagai wilayah melalui video konferensi, yang menyampaikan kemajuan proyek serta tantangan di masing-masing kawasan.

Pemerintah menargetkan pada 2025 mendatang, investasi di KEK bisa kembali meningkat dengan nilai tambah yang lebih besar melalui pengembangan industri hilirisasi, energi bersih, dan digitalisasi kawasan. (*/)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 19 kali

Exit mobile version