KalbarOke.Com – Komoditas kratom di Kalimantan Barat terus menunjukkan potensi ekonomi yang luar biasa. Dengan ribuan hektar lahan dan puluhan ribu petani yang terlibat, kratom telah menjadi salah satu primadona baru di sektor pertanian.
Menyadari besarnya potensi ini, Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, mengingatkan para petani untuk fokus pada kualitas produk agar mampu bersaing di pasar global.
Saat membuka acara Panggung Inspirasi Petani yang digagas oleh Perkumpulan Petani Kratom Nusantara (PPKN) di Putussibau, Krisantus menegaskan bahwa pasar internasional, terutama di Amerika dan Eropa, menuntut produk dengan standar tinggi.
“Sekarang bukan zamannya lagi kita hanya mengejar jumlah. Dunia menuntut kualitas. Pasar Eropa, Amerika, dan Asia menginginkan kratom yang berkualitas tinggi,” ujarnya.
Krisantus meminta para petani agar benar-benar menjaga kualitas kratom, mulai dari proses tanam hingga panen. Ia menekankan pentingnya edukasi dan standar yang ketat, serta mengingatkan untuk tidak mencampur kratom dengan daun lain, seperti daun singkong, yang dapat merusak reputasi produk di pasar internasional.
Dukungan Pemerintah dan Regulasi yang Jelas
Pengembangan kratom di Kalimantan Barat mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah provinsi. Hal ini dibuktikan dengan terbitnya Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 33 Tahun 2022 yang secara resmi memasukkan kratom dalam daftar tumbuhan obat dan tanaman hias.
Saat ini, pemerintah juga tengah merancang Peraturan Daerah tentang tata niaga dan tata kelola kratom untuk memastikan pengembangan yang legal dan berkelanjutan.
Dukungan serupa juga datang dari pemerintah pusat. Terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20 dan 21 Tahun 2024 membuka pintu ekspor kratom dengan syarat tertentu. Langkah ini dinilai strategis untuk meningkatkan nilai tambah dan kredibilitas kratom di pasar internasional.
Menurut data Forclime FC tahun 2018, Kapuas Hulu menjadi salah satu sentra utama kratom di Kalbar dengan luas lahan mencapai 45.833 hektar yang dikelola oleh lebih dari 46.000 kepala keluarga. Krisantus menyebut bahwa Kapuas Hulu memiliki potensi besar, bahkan menjadi pusat pengolahan kratom skala besar di Kalimantan Barat.
“Ini salah satu inovasi dan kreativitas luar biasa dari masyarakat. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendukung sekuat tenaga agar kreativitas dalam industri Kratom di Kalimantan Barat terus berkembang dan bermanfaat untuk menunjang ekonomi masyarakat,” tutup Krisantus. (adp/01)
Artikel ini telah dibaca 33 kali