KalbarOke.Com – Di tengah riuhnya suhu politik yang mulai menghangat, Kabupaten Kubu Raya justru menunjukkan potret indah persatuan. Hari ini, Selasa (22/7/2025), Perkumpulan Merah Putih (PMP) Kubu Raya berhasil mengumpulkan puluhan organisasi etnis dan budaya dalam sebuah deklarasi akbar. Bukan sekadar seremonial, ini adalah ikrar bersama untuk menjaga kedamaian, persatuan, dan keharmonisan di tanah khatulistiwa.
Bayangkan, dalam satu ruangan, perwakilan dari Dewan Adat Dayak (DAD), Majelis Adat Budaya Melayu (MABM), Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT), Paguyuban Jawa Kabupaten Kubu Raya (PJKR), dan 17 organisasi etnis lainnya, bersepakat untuk merawat kebinekaan. Sebuah pemandangan langka yang menunjukkan betapa matangnya masyarakat Kubu Raya dalam menjaga toleransi.
Bupati Kubu Raya, Sujiwo, yang hadir langsung, tak bisa menyembunyikan apresiasinya. “Kubu Raya adalah miniatur Indonesia, dengan beragam suku, agama, dan budaya hidup berdampingan. Saya mengapresiasi langkah Perkumpulan Merah Putih yang telah menginisiasi pernyataan komitmen ini,” tegas Sujiwo. Ia juga menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen masyarakat untuk menjaga iklim sosial yang sehat, apalagi menjelang tahun politik dan dinamika ekonomi.
Semangat persatuan ini juga digaungkan oleh Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kubu Raya, Lasem, “Kami siap bergandengan tangan dengan semua suku dan golongan demi kedamaian dan persatuan Kubu Raya,” ujarnya, menegaskan komitmen DAD untuk menjaga nilai-nilai luhur kebersamaan.
Edi Suhairul, selaku Koordinator PMP Kubu Raya, memimpin pembacaan ikrar yang sarat makna. “Kami percaya bahwa keberagaman bukanlah pemisah, melainkan kekuatan besar yang harus dijaga dan dirawat bersama,” tegas Edi, menggambarkan visi besar PMP.
Dalam deklarasi ini, PMP bersama seluruh organisasi yang hadir menetapkan lima butir komitmen yang menjadi panduan utama:
1. Menolak keras segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah.
2. Melawan ujaran kebencian yang meracuni pikiran.
3. Menentang tindakan intoleransi yang mencederai persatuan.
4. Mendukung penuh aparat keamanan dan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas.
5. Menjadi pelopor dialog dan musyawarah untuk menyelesaikan potensi konflik.
“Dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, kami ingin menjadi pelopor dialog dan musyawarah untuk menyelesaikan setiap potensi konflik. Kami ingin Kubu Raya menjadi rumah besar yang damai untuk semua,” pungkas Edi, menutup deklarasi penuh harapan.
Momentum ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Kubu Raya, didukung oleh pemerintah daerah dan aparat keamanan seperti Dandim 1207/BS yang diwakili Pasi Intel Mayor Czi Budi Santoso, serta Waka Polres Kubu Raya Kompol Hilman Malaini, siap bersatu dan bergerak bersama. Ini bukan hanya tentang menghadapi tahun politik, melainkan tentang membangun fondasi kuat bagi masa depan Kubu Raya yang aman, damai, dan sejahtera.
“Bersama Merah Putih, Kita Jaga Kubu Raya. Bersama Semua Elemen, Kita Perkuat Persatuan Bangsa.” Seruan inilah yang menutup deklarasi, menggema sebagai janji kebersamaan. (aw/01)
Artikel ini telah dibaca 179 kali