Sintang, kalbaroke.com – Bupati Sintang Jarot Winarno menjelaskan, bahwa ada 6 desa di kabupaten Sintang yang membuat asosiasi badan usaha milik desa (BUMDES).
“Ini kan percontohan, mereka secara kelembagaan sudah disiapkan sejak tahun lalu. Teman teman dari forum pengembangan dan pembaharuan desa (FPPD) dari Jakarta , waktu itu malah teman dari serikat petani kelapa sawit (SPKS) juga membantu menyiapkan kelembagaannya”, jelasnya.
6 desa itu adalah desa Manis Raya, desa Bulu Kuning, desa Kemawang Bulai, desa Bedayan, desa Kemawang Muntai dan desa Sepuluh.
Lanjut Jarot, kemudian diajukan mesin untuk pengelolaan minyak sawit. Dan pemerintah pusat melalui APBN telah membantu alatnya senilai Rp. 2,3 milyar. Desa Manis Raya yang menjadi pusat BUMDES dan 5 desa lainnya bersama sama menyiapkan bangunannya.
“Pemerintah pusat melalui APBN membantu alatnya senilai Rp. 2,3 milyar. Desa yang kita tunjuk sebagai tempat nya manis raya, kumpul kumpul dengan 6 desa tadi menyiapkan bangunannya. Kabupaten juga nanti membantu apa yang bisa kita bantu. Nah jadilah asosiasi BUMDES ini mengelola kilang sawit mini kemudian bisa merubahnya menjadi produk residu yang lain termasuk minyak goreng”, kata Jarot.
Jarot menambahkan, sampai dengan saat ini alatnya masih belum datang. Karena menunggu bangunannya siap. Pemkab Sintang menargetkan, tahun ini bangunan nya sudah selesai dan mesin kilang minyak sawit tersebut pun segera beroperasi.
“Karena ini alat nya belum datang, menunggu bangunannya siap. Bangunannya sedang disiapkan. Harus tahun ini, karena alatnya sudah siap. Ini belum bisa dikirim ke manis raya karena bangunan nya belum jadi”, pungkasnya. (ZAIN)
Artikel ini telah dibaca 1772 kali