Selain menuntut pemerintah untuk mempebaiki jalan rusak, warga Ketungau, Kabupaten Sintang saat menggelar aksi blokir jalan Rabu lalu, juga meminta ketersediaan sejumlah infrastruktur, satu diantaranya adalah listrik. Sebab hingga kini, rata-rata rumah warga di Kecamatan Ketunggau Hilir, Tenggah dan Hulu tak ada penerangan listrik dari pemerintah.
Warga yang tergabung dalam Forum Gempung Ketungau menggelar aksi menutup badan jalan lintas Sintang-Ketungau, di Dusun Mungguk Tenggiling, desa setungkup, Kecamatan Ketungau Hilir, pada Rabu 12 Januari siang kemarin.
Aksi ini digelar karena kekesalan warga terhadap pemerintah yang mengabaikan pembangunan dan perbaikan di daerahnya, seperti jalan rusak yang bertahun-tahun tak diperbaiki.
Selain menuntut perbaikan jalan, menurut Ketua Forum Gempung Ketungau, Andreas, warga juga sangat membutuhkan sarana dan infrastruktur lain yang lebih baik. Diantaranya, ketersediaan jaringan telekomunikasi internet, sumber air bersih, serta penerangan atau listrik dari negara.
Sebab hingga saat ini, rata-rata rumah warga yang ada di Kecamatan Ketungau Hilir, Ketugau Tengah dan Ketungau Hulu, tidak ada penerangan listrik dari pemerintah.
Aksi penutupan badan jalan yang menghubungkan ibu kota Kabupaten Sintang ke kecamatan yang berbatasan langsung dengan negara tantangga Malaysia, ini juga bertujuan sebagai aksi protes warga terhadap pembangunan yang dinilai tak merata.
Khusus persoalan perbaikan jalan, warga memberi tempo waktu selama 30 hari, kepada pemerintah, untuk memperbaikinya.
Warga berkomitmen tak membuka pagar atau penutupan badan jalan ini, hingga keinginan warga, untuk mendapatkan akses jalan yang layak direalisasikan oleh pemerintah. (ONO)
Artikel ini telah dibaca 2916 kali