Waspada! Dokter Ungkap 5 Penyakit Musiman yang Mengintai Saat Musim Hujan

dr. Nihayatus Solikhah. | Waspada! Dokter Ungkap 5 Penyakit Musiman yang Mengintai Saat Musim Hujan. (Foto: PKRS-humas/rsudssma)

KalbarOke.Com – Peningkatan curah hujan membuat lingkungan menjadi lebih lembap. Kondisi ini memicu terbentuknya genangan air dan perubahan suhu udara. Perubahan cuaca inilah yang menyebabkan beberapa jenis penyakit mudah berkembang dan menyerang.

dr. Nihayatus Solikhah menjelaskan pentingnya kewaspadaan ekstra. Hal ini untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko penyakit yang umum muncul. Ia memberikan edukasi ini kepada pengunjung rawat jalan di RSUD SSMA Pontianak, pada Selasa (9/12/2025).

“Penting bagi kita untuk meningkatkan kewaspadaan agar dapat melindungi diri dan keluarga dari risiko penyakit yang umum muncul pada musim hujan,” jelas dr. Nihayatus Solikhah. Ada lima penyakit yang harus diwaspadai masyarakat.

Salah satu penyakit utama saat musim hujan adalah Demam Berdarah Dengue atau DBD. Nyamuk Aedes aegypti sangat cepat berkembang biak pada genangan air bersih. Genangan ini bisa berasal dari ember, pot, atau kaleng bekas yang terisi air hujan.

Gejala DBD berupa demam tinggi mendadak, sakit kepala, nyeri sendi, hingga munculnya bintik merah pada kulit. Kewaspadaan dimulai dengan menguras tempat penampungan air dan menutup wadah air dengan rapat.

“Selain DBD, terdapat pula leptospirosis, penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira,” paparnya. Bakteri ini menyebar melalui air banjir yang terkontaminasi urine hewan, misalnya tikus.

Air kotor dapat membuat bakteri masuk melalui luka kecil di kulit saat beraktivitas. Gejalanya sering muncul berupa demam, sakit kepala, mata merah, mual, dan nyeri otot.

Baca :  Pelabuhan Kijing Lesu, Pemerintah Didesak Batasi Truk Berat di Pontianak dan Pindahkan Aktivitas Kapal

Pencegahan leptospirosis dapat dilakukan dengan menghindari genangan banjir. Penting juga untuk memakai alas kaki yang aman dan menjaga kebersihan diri setelah beraktivitas di luar rumah.

Musim hujan juga meningkatkan risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Contohnya adalah flu, batuk pilek, hingga radang paru-paru. Udara dingin dan lembap membuat daya tahan tubuh menurun, sementara virus lebih mudah bertahan.

Penularan penyakit ini menjadi lebih cepat, terutama di tempat berkumpulnya banyak orang. Menjaga pola makan, istirahat cukup, dan banyak minum air putih membantu daya tahan tubuh.

Selain itu, “musim hujan turut meningkatkan kasus diare akibat kualitas air yang menurun,” tutur dr. Nihayatus. Diare juga sering terjadi karena makanan mudah terkontaminasi bakteri.

Gejalanya berupa buang air besar berulang, mulas, mual, hingga dehidrasi. Menjaga kebersihan makanan dan mencuci tangan adalah langkah pencegahan utama gangguan pencernaan ini.

dr. Nihayatus juga mengungkapkan bahwa kondisi cuaca yang lembap memicu penyakit kulit. Contohnya yaitu infeksi jamur, gatal-gatal, atau biang keringat. Pakaian yang tidak kering sempurna dan sepatu basah bisa membuat kulit teriritasi.

“Kondisi cuaca yang lembap juga memicu penyakit kulit, seperti infeksi jamur, gatal-gatal, atau biang keringat,” imbuhnya. Penting menjaga kulit tetap kering dan memakai pakaian nyaman, terutama setelah kehujanan.

Baca :  Dewan Pengawas RSUD dr. Agoesdjam Dilantik, Bupati Tekankan Responsif Terhadap Keluhan Publik

Musim hujan memang membawa tantangan tersendiri bagi kesehatan masyarakat. Namun, risiko penyakit tersebut masih dapat dihindari dengan baik.

Kuncinya adalah menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Penerapan pola hidup bersih dan sehat akan membantu kita melalui musim hujan dengan aman.


Ringkasan

• Musim hujan meningkatkan risiko penularan 5 jenis penyakit utama: Demam Berdarah Dengue (DBD), Leptospirosis, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Diare, dan Infeksi Kulit.

• DBD disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di genangan air bersih. Pencegahan DBD adalah dengan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang, dan lainnya).

• Leptospirosis disebarkan oleh bakteri melalui air banjir yang terkontaminasi urine hewan (tikus). Pencegahannya dengan menghindari banjir dan memakai alas kaki aman.

• ISPA, seperti flu dan batuk, cepat menular karena udara dingin dan lembap. Penting untuk menjaga pola makan dan istirahat untuk meningkatkan imunitas.

• Diare meningkat akibat kualitas air minum yang menurun dan makanan yang terkontaminasi. Menjaga kebersihan makanan dan mencuci tangan adalah kunci.

• Infeksi kulit dipicu oleh pakaian atau alas kaki yang lembap. Jaga kulit tetap kering dan gunakan pakaian yang nyaman.