Jadi Tantangan! Prabowo Ungkap 29 Juta Rakyat Indonesia Belum Punya Rumah

Presiden Prabowo Subianto menyebut 29 juta rakyat Indonesia belum memiliki rumah. Pemerintah terus mendorong kolaborasi lintas sektor, persatuan bangsa, dan tata kelola bersih untuk solusi perumahan nasional. Foto: BPMI Setpres

KalbarOke.com – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa tantangan pemenuhan kebutuhan perumahan nasional masih sangat besar. Hingga saat ini, sekitar 29 juta rakyat Indonesia belum memiliki rumah, sehingga pemerintah terus mendorong kerja keras serta kolaborasi lintas kementerian dan seluruh pemangku kepentingan untuk menghadirkan solusi nyata.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Prabowo saat menghadiri Akad Massal 50.030 Unit KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Serah Terima Kunci Tahun 2025, di Perumahan Pondok Banten Indah, Kota Serang, Banten, Sabtu (20/12/2025).

“Cita-cita kita masih jauh. 29 juta rakyat kita masih belum punya rumah. Jadi Pak Ara kerja keras, semua menteri kita kontak, kita cari jalannya. Kalau ada kehendak pasti ada jalan,” ujar Presiden Prabowo.

Kepala Negara menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya, namun selama ini belum dikelola secara optimal. Menurutnya, pembenahan tata kelola menjadi kunci agar kekayaan negara benar-benar bisa dirasakan oleh rakyat.

Baca :  Wamendag Dyah Roro Esti Dorong Hilirisasi Kakao saat Kunjungi UMKM Cau Chocolate Bali

“Negara kita kaya, tapi kadang-kadang kita kurang pandai mengelola kekayaan kita. Sekarang harus kita kelola dengan baik,” tegasnya.

Selain isu perumahan, Presiden Prabowo menekankan pentingnya persatuan dan kekompakan seluruh elemen bangsa sebagai fondasi utama dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan sejahtera. Di tengah keberagaman suku, bahasa, agama, dan latar belakang, persatuan dinilai sebagai kekuatan strategis dalam menghadapi tantangan pembangunan.

“Dalam satu tahun kita sudah buktikan kepada rakyat, banyak yang kita hasilkan sebagai satu tim yang kompak. Kuncinya adalah kekompakan, kerja sama, unity, persatuan,” kata Presiden.

Ia juga menekankan bahwa kesetiaan harus diarahkan pada nilai-nilai kebangsaan, bukan pada individu. “Setia bukan kepada orang. Kita harus setia kepada nilai-nilai, setia kepada tanah air, setia kepada bangsa, setia kepada rakyat. Baru kita dapat hasil yang baik,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo mengingatkan bahwa kemerdekaan Republik Indonesia merupakan hasil perjuangan seluruh lapisan rakyat. Petani, nelayan, guru, kiai, hingga rakyat kecil memiliki peran krusial dalam menopang perjuangan bangsa sejak awal.

Baca :  Akad Massal 50.030 KPR Sejahtera FLPP 2025, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Rumah Layak untuk Rakyat

“Mereka semua adalah darah pejuang. Petani memberi makan tentara. Tanpa petani, tentara tidak bisa berjuang. Kemerdekaan RI dihasilkan oleh wong cilik,” ungkap Presiden.

Lebih lanjut, Presiden menegaskan pentingnya penegakan hukum dan pemerintahan yang bersih sebagai syarat utama agar pembangunan berjalan adil dan berkelanjutan. Ia menyatakan tekadnya untuk membersihkan aparat negara dari praktik korupsi.

“Kita harus tegakkan hukum. Negara harus hadir, tapi negara juga harus bersih. Pemerintah tidak bisa mengizinkan institusi-institusinya korup,” tegasnya.

Melalui percepatan program perumahan rakyat, penguatan persatuan nasional, serta pembenahan tata kelola pemerintahan, Presiden Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan hasil pembangunan benar-benar sampai dan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. (*/)