Kampus Muhammadiyah Pontianak Ciptakan Atap Rumah Penghasil Listrik

http://atap rumah listrik

PONTIANAK, KB1- Temuan inovasi boleh dibilang fenomenal. Di saat negeri ini alami krisis listrik, kerjasama dosen-mahasiswa Universitas Muhammadiyah ini justru menciptakan sumber energi listrik yang dapat terbarukan. Mereka mendesain atap rumah menghasilkan energi listrik dengan biaya murah dan tepat guna.

Dony (34), dosen pembimbing inovasi ini mengatakan sistem kerja alat ini sederhana. Tim sengaja menggunakan panel surya dengan bentuk atap rumah. Fungsinya, pada saat matahari menyinari atap rumah, terjadi proses perpindahan ion-ion negative dari panel isolator menuju ke panel konduktor, sehingga terjadi pertukaran electron yang nantinya akan menimbulkan arus dan dapat disalurkan ke baterai sebagai penyimpan daya.

“Model ini tidak jauh berbeda dengan panel surya dijual di pasaran,” kata Doni.

Baca :  Sains Harus Dekat, Relevan dan Membumi di Kehidupan Masyarakat

Sementara untuk komponen pendukung, Dony menggunakan Baterai Controller Regulator (BCR). Baterai ini, selain bekerja sebagai pengoperasian panel surya, juga berfungsi sebagai perantara sistem kerja solar cell itu sendiri. Adapun komponen lainnya untuk mendukung perakitan alat ini meliputi panel surya, kabel, BCR, dan inverter. mengalami kerusakan.

“Bila baterai ini tidak digunakan maka akan menimbulkan kerusakan pada solar cell,” katanya.

Hendri Sucahyono (25), anggota tim dan juga mahasiswa teknik mesin ini menyebutkan ide pembuatan alat ini begitu melihat sejumlah literatur menyebutkan bahwa pembangkit listrik tenaga matahari merupakan modal baru pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan.

Pembangkit listrik ini terdiri dari kaca-kaca besar atau panel yang akan menangkap cahaya matahari dan mengkonsentrasikan ke satu titik. Selanjutnya, panas yang ditangkap kemudian digunakan untuk menghasilkan uap panas bertekanan, yang akan dipakai untuk menjalankan turbin sehingga energi listrik dapat dihasilkan.

Baca :  Dua Program Strategis Kemdiktisaintek Dorong Hilirisasi Riset dan Inovasi Nasional 2025

“Prinsip panel surya adalah penggunaan sel surya atau sel photovoltaic yang terbuat dari silikon untuk menangkap sinar matahari,” kata Hendri.

Sel surya ini sudah banyak dipakai untuk kalkulator atau alat menghitung menggunakan tenaga surya. Pada saat dilakukan ujicoba Mei, 2013 pada sebuah rumah milik warga, alat ini mampu menyalakan empat buah bola lampu masing-masing berkapasitas 25-40 watt.

“Kami berharap inovasi ini terus kembangkan menuju sempurna. Nantinya bisa dirasakan warga sekitar. (mr/red)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 2231 kali