JAKARTA, KB1- Anak Jokowi, Kahiyang Ayu diketahui mengikuti tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Solo belum lama ini. Tidak lolos, gadis lulusan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta itu menulis curhat di Twitter. Dikutip indopos. Apa yang ia keluhkan?
Seperti diwartakan sebelumnya, Kahiyang pada Kamis (23/10) kemarin ikuti tes CPNS yang bertempat di Gedung Barkorwil II Solo. Putri mantan Wali Kota Solo itu bernomor peserta 337205600491005. Kahiyang masuk urutan 105 dalam tes sesi ketiga untuk formasi Pemeriksa Pertama.
Kahiyang total meraih 300 poin dengan rincian 50 poin untuk Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), 95 poin untuk Tes Intelegensi Umum (TIU), dan poin tinggi diraih Kahiyang di Tes Karakteristik Pribadi (TKP) dengan 155 poin.
Dengan hasil demikian, Kahiyang otomatis gagal lulus dalam seleksi CPNS yang ia ikuti. Namanya kemudian jadi sorotan publik sebab yang bersangkutan berposisi sebagai anak presiden. Risih oleh pemberitaan media, di Twitter, lewat akun @Ayangkahiyang ia berkeluh kesah.
“Lulus ujian=kkn, nggak lulus ujian=bego,” tulis Kahiyang.
Setelah menulis kicauan tersebut, sejumlah reply pun masuk. Sejumlah teman-teman Kahiyang menyemangati dan ingatkan yang bersangkutan jika kini ia bukan orang biasa lagi. Jadi anak presiden akan jadi pusat perhatian publik.
“@Ayangkahiyang kak ayaaang semangat! god will be with you always,” tulis @pingkywingky.
Sepertinya Kahiyang sadar apa yang terjadi. Ia menerima segala masukan dari teman-temannya di jagat maya. Yang bersangkutan kemudian berkicau menanggapi segala saran yang masuk.
“Dapet bbm dari temen ‘hidupmu tu sekarang serba susah.. ngentut aja susah’ kata2 nya nggak oke bgt,” tulisnya.
Nasib Kahiyang Ayu sebenarnya mirip dengan nasib anak pejabat di Kalimantan Barat. Dilansir sejumlah media, pada penerimaan CPNS tahun sebelumnya, anak mantan Bupati Sambas, Burhanuddin A Rasyid, yakni Fahrul Rofi pada 2010, meski pada tahun berikutnya lulus CPNS di Pemkab Sambas. Kondisi serupa juga terjadi pada anak pertama Bupati Sintang, Milton Crosby, yakni Mika pada 2013, Mika juga tidak lulus CPNS. Termasuk juga keponakan istri Bupati Sintang, Imanuel juga tidak lulus CPNS.
Sebelumnya, mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, Azwar Abu Bakar menyebutkan bahwa sistem CAT BKN adalah sebagai sarana untuk menjaring putra putri terbaik bangsa yang punya kemampuan, kepribadian dan rasa pengabdian yang tinggi kepada bangsa dan negara, pemerintah mendapatkan kepercayaan kembali dari masyarakat Lebih. Lanjut Azwar mengatakan bahwa dengan penerimaan CPNS berbasis CAT BKN mengangkat kembali citra pemerintah yang dianggap tidak transparan dan penuh KKN dalam rekrutmen CPNS selama ini.(red)
Artikel ini telah dibaca 1601 kali