Cornelis Minta Dukungan Pusat, Perkuat Pangkalan Militer Perbatasan

PONTIANAK, KB1- Gubernur Kalbar, Cornelis meminta pemerintah pusat memperkuat pangkalan militer di perbatasan, sebagai pengamanan dan penjagaan di beranda negara, terutama di wilayah Kalimantan Barat.
Cornelis menyatakan, sejauh ini sudah ada pembicaraan lebih lanjut dengan pemerintah pusat terkait pembenahan kewenangan dan pengamanan daerah perbatasan antar negara di daerah ini.

Menurut Cornelis, dirinya sudah memberikan usulan kepada presiden Joko Widodo, agar ada pejabat yang ditunjuk langsung dan bertangungjawab kepada presiden untuk membuat kebijakan di daerah perbatasan, untuk pelaksana harian dibantu Deputi.

“Secara teknis, jabatan tersebut bisa saja dikoordinir seorang deputi, dengan sistem pengelolaan mengadopsi management pelabuhan atau bandar udara,” tuturnya, dilansir berita kalimantan, kemarin.

Sedangkan untuk pengawasan perbatasan, Cornelis menyatakan, pasca kabinet kerja Jokowi – JK dilantik, sudah ada komunikasi yang dilakukan pemerintah daerah dengan Menteri Pertahanan dan Panglima TNI, terkait rencana pembangunan pangkalan militer di kabupaten Sambas.

Terpisah, Bupati Sambas Juliarti menjelaskan, pembangunan pangkalan militer sangat diperlukan, mengingat dalam beberapa waktu terakhir, Malaysia terus melakukan berbagai upaya untuk mengambil wilayah Indonesia.
Juliarti menegaskan, pemerintah daerah juga sudah sering dipanggil untuk melakukan pembahasan rencana pembangunan pangkalan militer, bahkan, perkembangan terakhir menunjukkan adanya realisasi rencana tersebut, yaitu dengan dilakukannya survei lokasi pangkalan militer, serta pembahasan anggaran yang akan dialokasikan secara bertahap.

Dikatakannya pemerintah Kabupaten Sambas menyambut baik dan mendukung penuh usulan pembangunan pangkalan militer di daerah perbatasan, “Saat ini, usulan tersebut tengah mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat, termasuk lah pembenahan kewenangan di beranda depan negara yang saat ini masih tumpang tindih,” terang Juliarti. (red)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1510 kali