KUBU RAYA, KB1SP- Danlanud Supadio Pontianak, Kolonel Pnb Tedi Rizalihadi meresmikan monumen tragedi jatuhnya pesawat Hawk milik TNI-AU pada 2000 di ujung runway 15 Bandara Supadio Pontianak. Acara peresmian monumen bersejarah ini disaksikan, istri mendiang, Pemkab Kubu Raya dan tamu undangan lainnya, Selasa (21/10/2014). Acara diakhiri dengan tabur bunga dan dilanjutkan doa bersama.
Danlanud Supadio, Kolonel Pnb Tedi Rizalihadi menceritakan, kisah jatuhnya pesawat TL – 104 diawaki Letkol Pnb Teddy Kustari. Ia adalah mantan Danskadron Udara 1 dan Lettu Pnb Doni Kristian. Menurutnya, tragedi jatuhnya pesawat hawTL masih menyisahkan nilai-nilai patriotism.
Tragedi itu sendiri jatuh pada19 Oktober 2000 di mana pada saat itu dua Elang Khatulistiwa hendak melaksanakan misi GF (General Flight) yang akan diselesaikan dengan PFL (Practice Forced Landing).
Misi tersebut semacam latihan emergency di udara di mana mesin pesawat disimulasikan mengalami masalah dan harus dimatikan sehingga landing hanya dengan system “glidding.”
Pembangunan monumen itu sendiri tepat dibangun di ujung Runway 15 Bandara Supadio. Danlanud berpesan para generasi penerus tetap akan selalu mengingatkan pengorbanan yang telah dirintis para senior, juga melanjutkan semangat yang ditunjukkan para pendahulu.
Ini juga momen penting yang tak lekang oleh waktu dan perubahan zaman.”Tiap kali memperhatikan monumen peringatan ini, saat itu pula kita akan terkenang dengan sosok yang arif bijaksana, ramah berwibawa, dan seorang pejuang sejati,” tuturnya. (sep)
Artikel ini telah dibaca 1477 kali