SAMBAS, KB1 – Satu diantara menu yang sering disajikan oleh masyarakat di Kabupaten Sambas saat lebaran Idulfitri adalah dodol labu. Kue berbahan dasar labu dan tepung ini merupakan menu tradisional yang telah lama dikenal masyarakat setempat. Dengan warna coklat gelap, dodol labu memiliki rasa manis dan legit saat dikunyah.
Saat lebaran, masyarakat Sambas menyajikan dodol labu bersama kue lapis serta berbagai kue kering serta manisan di atas meja tamu. Seperti yang dilakukan Hardi, warga jalan Sukamantri Desa Dalam Kaum, dodol labu merupakan menu yang selalu tersaji di rumahnya setiap lebaran tiba.
“Sudah dari saya kecil selalu lihat ada kue dodol labu saat lebaran, sampai sekarang di rumah saya memang ada terus dodol labu setiap tahun,” ceritanya kepada kalbarsatu (19/7/15).
Proses pembuatan dodol labu memang memerlukan waktu yang cukup lama, selain itu tidak banyak orang yang pandai mengolah labu menjadi dodol yang bagus. Kemampuan meramu bahan dan mengaduknya dengan rata perlu dimiliki seseorang untuk membuat dodol labu yang enak dan legit. Oleh karena itu biasanya masyarakat Sambas membeli dodol labu dari orang yang memang pandai membuat kue ini.
“Kita tidak membuat sendiri dodol labu ini, karena memang cukup sukar membuatnya, jadi kita beli dari orang yang sudah biasa membuat dan menjual dodol labu saat lebaran,” lanjut Hardi.
Labu yang merupakan bahan dasar pembuatan dodol labu cukup banyak ditanam oleh masyarakat di Kabupaten Sambas. Selain diolah untuk kue lebaran, biasanya labu juga digunakan untuk dimasak menjadi sayur yang mereka kenal dengan sayur peranggi (tan/06).
Artikel ini telah dibaca 2063 kali