PONTIANAK, KB1 – Meningkatnya suhu bumi secara global diakibatkan oleh terganggunya proses pemantulan kembali panas matahari yang mengenai bumi. Untuk mengantisipasinya, maka pelepasan kelompok gas rumah kaca ke dalam atmosfer harus dikurangi.
Pakar Kimia Lingkungan Universitas Tanjungpura Pontianak, Titin Anita Zahra mengatakan secara normal radiasi matahari yang mengenai permukaan bumi akan dipantulkan kembali ke ruang angkasa. Dengan begitu energi panas tidak akan berbahaya bagi biosfer di bumi. Namun terakumulasinya gas-gas rumah kaca di lapisan atmosfer bumi akan mengganggu proses pemantulan panas tersebut.
“Karena gas-gas tersebut akan membentuk lapisan ibarat cermin yang memantulkan kembali panas ke permukaan bumi,” kata Titin, kepada kalbarsatu.com, Jumat (5/12/2014).
Menurut dia, akumulasi gas rumah kaca di lapisan atmosfer bumi merupakan akibat dari aktifitas manusia yang tidak mempertimbangkan keseimbangan lingkungan. “Agar kerusakan tidak semakin parah, maka perilaku ramah lingkungan sebagai langkah yang efektif,” ungkapnya.
Titin menambahkan, menanam pohon dapat mengurangi cemaran gas karbon. Karena vegetasi tersebut dapat menyerap gas karbon untuk fotosintesis. “Selain itu tumbuh-tumbuhan juga menghasilkan oksigen yang secara tidak langsung menstabilkan suhu udara,” jelasnya. (Tan/02)
Artikel ini telah dibaca 1446 kali