Indeks

Hangatnya Kebersamaan di Sarpahan Robo-Robo: Tradisi Sakral di Masjid Jami Ismahayana

Hangatnya Kebersamaan di Sarpahan Robo-Robo: Tradisi Sakral di Masjid Jami Ismahayana. (Foto: Hendri Marcelleno)

KalbarOke.Com – Rabu pagi di Kabupaten Landak terasa istimewa. Tepat pukul 09.00 WIB, Masjid Jami Ismahayana di Desa Raja, Kecamatan Ngabang, dipenuhi oleh antusiasme warga yang berkumpul untuk merayakan tradisi sakral, Saprahan Robo-Robo. Acara ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan perwujudan syukur dan kebersamaan yang telah diwariskan turun-temurun.

Suasana keakraban terasa kuat saat jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Landak, tokoh masyarakat, para santri, dan seluruh warga larut dalam perayaan ini.

Puncak acara adalah momen makan bersama, sebuah tradisi khas sarpahan yang menjadi simbol eratnya tali silaturahmi. Mereka berbagi hidangan, tawa, dan cerita, menjadikan acara ini lebih dari sekadar ritual, tetapi sebuah pesta rakyat yang penuh makna.

Bupati Karolin Margret Natasa menjelaskan bahwa tradisi Robo-Robo yang digelar setiap Rabu terakhir di bulan Safar kalender Hijriah ini adalah bentuk syukur atas panen dan segala berkah kehidupan. Ini juga merupakan doa bersama agar masyarakat dijauhkan dari segala marabahaya.

“Tradisi ini adalah wujud syukur kita kepada Tuhan. Dengan merayakannya, kita berharap agar dijauhkan dari bencana dan bisa terus mempererat tali silaturahmi antarwarga,” ujar Bupati Karolin.

Lebih dari itu, ia juga menekankan pentingnya melestarikan budaya ini agar tidak hilang ditelan zaman. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mewariskan nilai-nilai Robo-Robo kepada generasi muda. Dengan begitu, tradisi ini akan terus hidup, dipahami, dan menjadi bagian dari identitas budaya yang kaya di Kabupaten Landak.

Saprahan Robo-Robo di Masjid Jami Ismahayana ini menunjukkan bahwa tradisi tidak hanya merangkai masa lalu, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial masa kini.

Ia adalah jembatan yang menghubungkan spiritualitas, budaya, dan kebersamaan, menjadikannya salah satu aset tak ternilai bagi masyarakat Landak. (dri/01)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 21 kali

Exit mobile version