JAKARTA, KB1- Dalam waktu enam bulan terakhir, ada tiga pesawat asing masuk ke Indonesia tanpa izin. Ketiganya disergap pesawat tempur TNI AU di Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Nyasar atau ada misi tersembunyi?
Sejauh ini, berdasarkan pemeriksaan terhadap kru pesawat, belum ada motif serius di balik ‘nyasarnya’ pesawat asing tersebut. Mereka mengaku hanya melintas. Tak ada maksud apa-apa. Jika tak memiliki izin, kenapa mereka berani masuk Indonesia?
Berikut daftar pesawat asing yang disergap TNI AU dalam 6 bulan terakhir dilansir detik.com:
Dari Selandia Baru ke Malaysia
Seorang diri, Heinz Peier (65) terbang dengan menggunakan pesawat jenis Swearingen di langit Sumatera Utara, Kamis (10/4/2014) lalu. Ia disergap 2 pesawat F-16 saat melintas di Meulaboh, Aceh, lalu digiring ke Lanud Soewondo Medan.
Heinz sempat ditahan selama 3 hari di Medan. WN Swiss itu mengaku terbang dalam misi keliling dunia dan tak berniat mendarat di Indonesia. Ia berangkat dari Selandia Baru dan menuju Malaysia. Tapi sebelum sampai tujuan sudah disergap TNI AU.
Heinz memang memiliki izin terbang, tapi untuk melintasi Indonesia, ia tak memegang surat apapun. Setelah mengurus ke Kemenlu, ia diizinkan melanjutkan perjalanan ke Malaysia, Minggu (13/10/2014).
Dari Australia ke Filipina
Beberapa bulan kemudian, tepatnya Kamis (23/10/2014), pesawat jenis Beechcraft dari Darwin dipaksa mendarat oleh 2 pesawat Sukhoi TNI AU di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara. Pesawat ringan bernomor registrasi VH RLS itu terbang dari Darwin hendak menuju ke Cebu, Filipina.
Saat mendarat di Manado, pesawat yang dipiloti Graeme Paul Jackline dan kopilot Richard Wayne McLean itu ternyata tidak memiliki dokumen resmi. Masalah tersebut dikoordinasikan dan diproses Kedubes Australia. TNI AU menyerahkan kasusnya ke Penyidik PNS. Kedua WN Australia itu kemudian dilepas setelah tiga hari ‘ditahan’ dan membayar denda Rp 60 juta.
Pesawat Malaysia, Krunya dari Singapura dan Tiongkok
5 Hari setelah kejadian di Manado atau Selasa (28/10), sebuah pesawat asing disergap di Pontianak, Kalimantan Barat, oleh pesawat tempur TNI AU. Pesawat jenis Beechcraft King Air dengan nomor registrasi VH-PFK itu dipaksa mendarat di Bandara Supadio Pontianak.
Berdasarkan pemeriksaan, pesawat tersebut milik Pacific Flight Service Pty LTD. Pilotnya bernama Tan Chian Kian asal Singapura, sedangkan 2 awaknya, Xiang Bohong dan Zhen Chen, adalah WN Tiongkok. Mereka tak memiliki izin terbang ke Indonesia. Saat ini, mereka masih ditahan di Supadio dan didalami alasan masuk wilayah Indonesia. (red)
Artikel ini telah dibaca 1332 kali