PONTIANAK, KB1 – Merasa jengah dengan kasus-kasus korupsi yang tak kunjung diselesaikan, belasan mahasiswa tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Pengemban Amanat Rakyat dan Front Mahasiswa Nasional menggelar unjuk rasa di halaman Markas Polda Kalbar, Selasa (9/12/2014). Dalam orasinya, mereka menyoroti 4 kasus korupsi yang dianggap mandek penyelesaiannya ditingkat aparat penegak hukum.
Sekjen Solmadapar, Bagus Setiyadi mengatakan empat kasus korupsi yang dianggap buntu oleh para demonstran adalah penyelewengan anggaran di pemerintah provinsi, kabupaten dan Kota, dana bansos konflik tahun 1996-1999, dana bansos KONI tahun 2006-2008 dan penyerobotan 512 hektar lahan warga oleh PT Sintang Raya.
“Kasus-kasus tersebut penuh dengan kejanggalan dan telah merugikan rakyat Kalimantan Barat secara tidak langsung,” katanya.
Untuk itu, para demonstran meminta aparat penegak hukum agar memegang teguh independensinya dengan cara tidak pandang bulu. Mengupayakan penyelesaian kasus-kasus korupsi, baik yang masih hangat maupun yang telah lalu.
“Tidak ada alasan teknis apapun dalam penyidikan kasus korupsi, seperti kesulitan penelusuran data akibat pejabat struktural pemerintahan yang telah berganti haruslah bisa ditanggulangi,” kata Bagus.
Para demonstran beranggapan korupsi merupakan masalah fundamental yang menjadi penyebab negara Indonesia tidak sejahtera. Tidak tuntasnya pengusutan kasus korupsi akan menyebabkan tindak kriminal ini akan semakin menambah kemiskinan dan penderitaan rakyat karena telah merampas hak-hak milik mereka. (Tan/02)
Artikel ini telah dibaca 1512 kali