PONTIANAK, KB1- .Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Christiandy Sanjaya, SE, MM mengatakan, secara lisensi 800 orang lansia memerlukan anggaran mencapai Rp 2 miliar lebih.
“Namun demikian, dengan adanya keikutsertaan masyarakat/pihak swasta dalam mendirikan yayasan-yayasan, baik bersifat agama, budaya, suku sangat membantu sekali, dengan peran serta ini lah di harapkan permasalahan yang terjadi pada lansia bisa terbantu,” kata Wagub Kalbar saat Seminar Pembangunan Kota dan Masyarakat Ramah Lansia yang diselenggarakan di Auditorium BKKBN Pusat.
Ia mengakui ketersedian fasilitas seperti alat transportasi, bis, dan lain sebagainya untuk para lanjut usia (lansia) di provinsi itu masih jauh kekurangan. Hal tersebut terjadi dikarenakan masalah pendanaan, luas wilayah Kalbar sangat luas dengan APBD hanya Rp 3 Triliun lebih.
“Belum lagi untuk pembangunan lainnya, kendala-kendala ini lah yang menjadi persoalan,” katanya .
Ia melanjutkan, mendukung pembangunan Kota dan masyarakat ramah lansia, selain untuk memberikan ketersediaan yang cukup bagi lansia.
Dinamika kependudukan di Kalbar berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 berdasarkan sensus tahun 2010 dan proyeksi penduduk tahun 2010-2035 tergambar pada hasil piramida penduduk yang menunjukan adanya tiga tantangan kependudukan yaitu besarnya balita, remaja dan penduduk lansia. Berdasarkan proyeksi penduduk saat ini penduduk lansia di Kalimantan Barat pada tahun 2014 berjumlah 3.098 orang atau (6,6 persen, pada tahun 2035 diperkirakan akan mencapai 7.825 jiwa atau 13,3 persen.
“Namum demikian Kalbar akan memasuki provinsi rawan lansia (sekitar 10 persen) sejak tahun 2025 dimana jumlah lansia sudah mencapai 5.308 atau sekitar 9,7 persen,” kata Wagub Christiandy.
BPS melansir hasil survei sosial ekonomi (SUSENAS) 2012 menunjukan provinsi di DI Yogjakarta mempunyai proporsi penduduk lanjut usia tertinggi sekitar 13 persen, Jawa Timur 10,4 persen. Sementara provinsi papua mempunyai proporsi penduduk terendah yakni 1,94 persen. Pada tahun 2050, Indonesia diperkirakan akan terdapat 80 juta lansia. Jumlah tersebut diprediksikan meningkat lebih tinggi dari populasi lansia Asia dan global.
“Kondisi lansia yang mengalami proses penua dapat dijaga agar tetap sehat dan aktif sehingga akan terwujud lansia tangguh yaitu yang mampu beradaptasi terhadap proses penuaan secara positif agar mampu mencapai masa tua berkualitas dalam lingkungan nyaman,” kata Kepala BKKBN Pusat, Fasli Jalal. (Dna/02)
Artikel ini telah dibaca 1410 kali