PONTIANAK,KB1-Organisasi Kendaraan Beroda (Organda) Kalbar mengajak para supir angkutan umum mogok alias tidak beroperasi untuk sementara waktu. Keputusan itu diambil lantaran pemerintah belum menentukan tarif angkutan resm pasca kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Aksi mogok operasional ini ternyata berlaku hingga nasional dan mengacu pada hasil putusan Mukarnas Organda di Semarang.
“Untuk Kalbar kemarin dipersilahkan untuk mengadakan mogok oprasional, namun di Kalbar masih berjalan dengan lancar,’’ ujar Ketua DPC dan Humas DPC Organda Suhardi.
Ia mengatakan dengan kenaikan BBM, otomatis berdampak pada penghasilan para supir, lantaran sepinya penumpang akibat kenaikan harga BBM.
“Uang operasional jadi habis untuk beli BBM saja, “ katanya.
Sejauh ini Organda masih menunggu instruksi dari Dinas Perhubungan dan menunggu keputusan pusat angkat kenaikan tarif angkutan pasca BBM naik.
Para pengusaha angkutan transportasi di Kalbar juga berharap adanya pengambilan sikap dari Organda untuk menyikapi kenaikan BBM secepatnya. Namun Organda Kalbar sampai saat ini belum ada mendapatkan putusan dari Dinas Perhubungan setempat.
Yanto, supir angkot mengaku sudah 30 tahun mengabdi ini enggan berkomentar banyak terkait kebijakan tersebut. “Percuma berkomentar tidak akan ada gunanya juga. Saya sih pasrah saja. Mau harga BBM naik atau tidak, penumpang opelet sekarang juga sudah sepi. Karena sudah banyak pakai motor,” tuturnya.(cc/01)
Artikel ini telah dibaca 1378 kali