PONTIANAK, KB1- Badan Pusat Statistik(BPS) Provinsi Kalimantan Barat mencatat potensi desa (poldes) pada tahun 2014. Pendataan tersebut dilakukan setiap 10 tahun sekali. Berdasarkan hasil podes 2014 pada April 2014 tercatat 2.109 wilayah administrasi setingkat desa yang terdiri dari 2.009 desa, 99 kelurahan dan 1 upt.
“Podes juga mencatat sebanyak 176 kecamatan dan 14 kabupaten dan kota,” ungkap Kepala BPS Kalbar Badar kepada Kalbarsatu.com
Pendataan topologi wilayah Kalbar berdasarkan Kementrian Keuangan yang memerlukan dukungan data dari BPS RI dalam rangka alokasi dana desa (ADD) yang bersumber dari APBN menurut PP nomor 60 tahun 2014. “Salah satu data tersebut adalah data indeks kesulitan geografis (IKG),” jelas Badar.
IKG merupakan indeks komposit tertimabg dengan skala 0-100 yang terhitung untuk setiap wilayah pemerintahan setingkat desa. Semakin besar indeks menunjukan tingkat kesulitan geografis makin tinggi.
Berdasarkan podes 2014 teridentifikasi sebanyak 65 desa dan kelurahan berbatasan langsung darat dengan wilayah negara lain yaitu 5 desa di Kabupaten Sambas, 7 desa di Kabupaten Bengkayang, 7 desa di Kabupaten Sanggau , 14 desa Di Kabupaten Sintang dan 31 desa di Kapuas Hulu.
BPS juga mencatat jumlah wilayah administrasi menurut keberadaan infrastruktur yakni terdapat 81 desa atau kelurahan tidak mempunyai SD/MI, 1.109 desa atau kelurahan tidak mempunyai SMP/MTs, 1.785 desa atau kelurahan tidak ada SMA/SMK/MA.
Sedangkan hanya 258 desa atau kelurahan yang memiliki pukesmas, sebanyak 1.732 desa atau kelurahan yang tidak mempunyai kelompok pertokohan dan pasar, masih ada 15 desa atau kelurahan keluarga yang tidak menggunakan listrik, sebanyak 1.588 desa atau kelurahan yang belum mempunyai penerangan di jalan utama, penduduk menggunakan prasarana
Untuk pengguna transportasi yakni pengguna transportasi darat sebanyak 1.237 desa atau kelurahan dan masih terdapat 1.191 desa atau kelurahan tidak mempunyai angkutan umum. (sai/03)
Artikel ini telah dibaca 1499 kali
